8 Cara Membuat Laptop Tidak Lemot Windows 10, Dijamin Berhasil!
Paling enggak enak kalau pas asyik main game tiba-tiba laptop lemot. Atau ketika browsing internet mendadak laptop ngelag. Kejadian kayak gini pasti pernah kalian alami kan ? Penurunan kinerja laptop memang tidak bisa dihindari. Apalagi jika laptopnya punya spesifikasi yang rendah dan tak pernah dirawat atau dimaintenance, cuma asal pakai aja.
Nah, jika terlanjur mengalami performa lambat, ada beberapa hal yang bisa kalian lakukan agar bisa kinerja laptop kembali normal. Pada artikel ini, kembali Tekno Jempol akan menjelaskan cara mengatasi laptop lemot Windows 10 supaya kembali kencang seperti semula.
Cara membuat laptop tidak lemot Windows 10
Daftar isi
- Penyebab laptop lemot Windows 10
- Pastikan kebutuhan aplikasi sesuai dengan spesifikasi laptop
- Tutup aplikasi yang sudah tidak digunakan
- Pakai aplikasi Mem Reduct
- Matikan service Windows yang tidak dibutuhkan
- Bersihkan drive/local disk C:
- Matikan fungsi Windows Update
- Letakkan laptop pada posisi yang benar
- Upgrade komponen hardware laptop
Penyebab laptop lemot Windows 10
Agar dapat mengatasi masalah performa laptop yang lambat, kalian juga harus mencari tahu dahulu apa penyebabnya. Berikut ini beberapa hal yang menyebabkan kinerja laptop atau komputer desktop jadi lemot
- Spesifikasi laptop (atau PC desktop) tidak sesuai kebutuhan aplikasi
- Pengaturan/kustomisasi melebihi kemampuan hardware
- Malfungsi/kerusakan hardware
- Kerusakan software
- Terlalu banyak beban pada sistem
- Partisi/drive C kepenuhan
- Infeksi virus/malware
- dll
Kali ini, ada langkah-langkah atau cara membuat laptop tidak lemot Windows 10. Selain Windows 10, kalian juga dapat mengaplikasikan cara meningkatkan performa laptop ini pada Windows 7 atau Windows 8.1 atau bahkan Windows 11. Hanya saja, mungkin langkah-langkahnya sedikit berbeda.
Pastikan kebutuhan aplikasi sesuai dengan spesifikasi laptop
Pertama, kasus laptop lemot seringkali terjadi saat menjalankan suatu aplikasi. Perlu diketahui, setiap program aplikasi atau bahkan sistem operasi pasti memiliki syarat kebutuhan sistem minimal yang wajib dipenuhi. Tujuannya agar program aplikasi atau sistem operasi tersebut dapat digunakan dengan lancar dan fiturnya bisa berfungsi dengan semestinya.
Sebelum memutuskan menginstal suatu program aplikasi atau sistem operasi sekalipun, kalian harus betul-betul memperhatikan kebutuhan sistem yang diperlukan. Kebutuhan sistem ini harus dapat dipenuhi oleh spesifikasi teknis laptop atau komputer desktop yang kalian gunakan.
Jika spesifikasi laptop tidak bisa memenuhi syarat minimal kebutuhan sistem, biasanya program aplikasi akan menolak untuk diinstall. Kalaupun bisa dipasang, kemungkinan program aplikasi tidak dapat dijalankan atau digunakan dengan baik. Misalnya, jika ingin menginstal Windows terbaru saat ini maka laptop kalian harus sesuai dengan spesifikasi laptop untuk Windows 11.
Lalu bagaimana solusi yang tepat? Jika memungkinkan, lakukan upgrade komponen laptop dengan spesifikasi yang lebih tinggi. Kalian juga bisa menyiasatinya dengan cara menginstal aplikasi di laptop versi yang lebih lama. Selain itu, kalian mungkin bisa memanfaatkan program aplikasi alternatif yang serupa dan dirasa lebih sesuai dengan spesifikasi laptop.
Tutup aplikasi yang sudah tidak digunakan
Salah satu cara agar laptop tidak lemot yaitu dengan cara menutup aplikasi yang sudah tidak digunakan. Jika laptop mengalami lemot atau lag, kalian harus memastikan aplikasi yang sudah tidak digunakan telah ditutup atau tidak sedang berjalan.
Aplikasi yang masih berjalan akan terus membebani CPU dan memori RAM walaupun sudah tidak digunakan lagi. Inilah salah satu penyebab utama kinerja komputer menjadi lambat. Nah, bagaimana caranya menutup aplikasi yang sudah tidak dibutuhkan ? Mudah kok!
- Kalian bisa mengecek bagian pojok kanan bawah taskbar. Biasanya dikenal dengan notification area
- Di sebelah label jam dan tanggal, biasanya terdapat beberapa ikon aplikasi yang sedang dijalankan di balik layar (background)
- Silahkan cek aplikasi-aplikasi tersebut. Kalau memang sudah tidak dibutuhkan, kalian bisa menutupnya. Caranya, klik kanan aplikasi tersebut lalu pilih menu exit/close.
Biasanya, aplikasi pada notification area sudah ada sejak installasi aplikasi pertama kali. Jika kalian banyak menginstal program aplikasi, kemungkinan dalam notification area akan dipenuhi beberapa aplikasi yang mungkin berjalan otomatis. Jadi, sebaiknya hanya program aplikasi yang dibutuhkan saja yang kalian pasang.
Selain lewat notification area, kalian juga dapat menggunakan aplikasi bawaan Windows yaitu Task Manager untuk menutup aplikasi yang sudah tidak diperlukan.
- Pertama, klik kanan taskbar kemudian pilih Task Manager
- Dalam tab Procesess akan terlihat berbagai aplikasi yang sedang berjalan
- Perhatikan aplikasi yang terindikasi memiliki penggunaan resource CPU, Memory, atau Disk yang tinggi (mencapai 100%). Biasanya ditandai dengan warna kolom oranye atau merah
- Tentukan aplikasi yang ingin diakhiri prosesnya
- Klik tombol End task untuk menutup proses aplikasi tersebut
Perlu diperhatikan, kalian harus hati-hati menutup aplikasi lewat Task Manager. Untuk kasus pada Windows 10, kalian hanya diperbolehkan menutup aplikasi pada bagian Apps atau Background process saja. Itupun tidak boleh dilakukan dengan sembarangan.
Aplikasi lain terutama pada bagian Windows Process JANGAN ditutup (End task). Kenapa ? Sebab, aplikasi-aplikasi itu merupakan bawaan sistem Windows. Jika aplikasi tersebut sengaja ditutup, bisa mengakibatkan laptop tidak dapat berjalan dengan normal dan semestinya.
Pakai aplikasi Mem Reduct
Untuk yang belum tahu, Mem Reduct adalah aplikasi untuk mereduksi atau mengurangi penggunaan ruang memori RAM. Kadang, aplikasi yang sudah ditutup ternyata prosesnya masih berjalan dalam memori. Akibarnya, penggunaan kapasitas RAM semakin tinggi dan bisa menghabiskannya. Nah, di sini aplikasi Mem Reduct akan berperan.
Aplikasi Mem Reduct akan menutup proses aplikasi yang sudah tidak begitu diperlukan dalam ruang RAM. Alhasil, kapasitas RAM bisa semakin lega sehingga tidak akan terlalu sesak. Untungnya, aplikasi Mem Reduct tidak menyebabkan hang, crash, atau error sehingga dirasa cukup aman.
Menggunakan aplikasi ini bisa menjadi cara agar Windows 10 tidak lemot. Berikut ini cara mengurangi penggunaan RAM laptop dengan menggunakan aplikasi Mem Reduct
- Pertama, download aplikasi Mem Reduct. Link unduhannya
https://www.henrypp.org/product/memreduct
- Lakukan installasi aplikasi seperti biasa kemudian buka aplikasi tersebut
- Untuk menutup proses aplikasi yang tidak dibutuhkan, klik tombol Clean memory
Aplikasi ini terbukti cukup ampuh dalam membersihkan kapasitas RAM bahkan hingga lebih dari 50%. Di sini, kalian bisa melakukan optimalisasi agar penggunaan aplikasi Mem Reduct bisa lebih efektif. Berikut ini langkah-langkahnya
- Silahkan buka aplikasi Mem Reduct
- Buka Settings dengan cara menekan tombol F2 atau buka menu File kemudian pilih Settings
- Pada sisi kiri kotak Settings, pilih opsi General
- Beri tanda centang pada opsi berikut
- Load on system startup : Opsi untuk menjalankan aplikasi ini ketika laptop menyala/masuk ke Windows
- Start minimized : aplikasi ini akan dijalankan secara background atau tersembunyi dalam notification area
- Skip User Account Control prompt : Saat dijalankan, aplikasi Mem Reduct tidak membutuhkan konfirmasi proteksi akun
- Kemudian pada sisi kiri, pilih Memory cleaning
- Pada bagian Memory management, beri tanda centang (aktifkan) pada Clean when above (%). Secara default, angka yang muncul 90. Ini berarti pembersihan kapasitas RAM hanya akan dilakukan jika penggunaan RAM mencapai 90 %.
Penggunaan aplikasi Mem Reduct akan sangat terasa manfaatnya pada laptop atau PC desktop dengan kapasitas RAM yang minim, misalnya 2 GB atau 4 GB. Jadi, Mem Reduct bisa dibilang termasuk aplikasi yang wajib ada di laptop.
Matikan service Windows yang tidak dibutuhkan
Berikutnya, jika laptop masih terasa lemot, kalian bisa mematikan layanan atau service Windows yang tidak terlalu diperlukan. Windows service adalah sejumlah aplikasi yang berjalan untuk menyediakan fungsi atau fitur-fitur khusus.
Tentu, tidak semua fungsi dan fitur tersebut bisa digunakan sepenuhnya oleh semua pengguna (termasuk pengguna awam). Berikut ini cara menonaktifkan service Windows yang tidak dibutuhkan agar tidak terlalu membebani sistem.
- Kalian perlu membuka kotak dialog Run dengan menekan tombol Win + R
- Ketik perintah
services.msc
lalu dilanjut dengan menekan tombol Enter - Setelah kotak jendela Services terbuka, silahkan perhatikan kolom Status dan Startup Type
Pada kolom Status yang memiliki label Running berarti service tersebut sedang berjalan. Sedangkan pada kolom Startup type, ada tiga jenis label. Yaitu Automatic, Manual, dan Disabled. Tipe Automatic menandakan service otomatis akan dijalankan saat masuk ke OS Windows (Booting)
Sedangkan tipe Manual berarti service hanya bisa dijalankan secara manual/mandiri oleh pengguna, aplikasi tertentu, atau service Windows lainnya. Lain halnya dengan tipe Disabled yang berarti service benar-benar dimatikankan dan tidak dapat dijalankan kecuali jika dirubah ke tipe Manual/Automatic.
Pada kasus ini, kalian tidak perlu menonaktifkan service Windows secara penuh. Cukup mengaturnya pada tipe Startup Manual. Namun bila benar-benar tidak dibutuhkan, kalian bisa mempertimbangkan untuk mengatur service ke posisi Disabled. Begini langkah-langkahnya
- Masih dalam kotak jendela Services. Pilih salah satu service yang diinginkan
- Klik kanan service tersebut lalu pilih Properties
- Pada label Startup Type, pilih Manual atau Disabled
- Kalau perlu menghentikan service yang kebetulan sedang berjalan, klik tombol Stop
- Klik tombol Apply dan OK
Pertanyaannya, apa saja service Windows 10 yang dapat dimatikankan dengan aman ? Berikut ini diantaranya
- Distributed Link Tracking Client (jika tidak terkoneksi dengan jaringan komputer)
- Connected User Experiences and Telemetry
- Fax (bila tidak memerlukan fungsi faksimile)
- Diagnostic Policy Service
- Downloaded Maps Manager (kalau tidak menggunakan aplikasi Maps bawaan Windows 10)
- Print Spooler (jika tidak membutuhkan fungsi cetak kertas)
- Geolocation service (jika laptop tidak memiliki fungsi penanda lokasi seperti GPS)
- Payment and NFC (bila tidak tersedia perangkat NFC atau menggunakan layanan tersebut)
- Windows Image Acquisition (WIA) (Jika tidak menggunakan fungsi scanner atau kamera)
- Secondary Logon
- TCP/IP NetBIOS Helper (bila tidak terhubung dengan jaringan workgroup)
- Xbox (kalau kalian tidak ingin bermain game pada laptop tersebut)
Cara ini cukup ampuh untuk memperbaiki laptop yang lemot dengan OS Windows 7 atau Windows 8. Bahkan bisa menjadi solusi cara meningkatkan performa laptop.
Bersihkan drive/local disk C:
Partisi C: atau Local disk C: merupakan tempat instalasi file-file sistem operasi Windows dan program aplikasi. Semakin sering komputer digunakan maka semakin banyak file atau data yang mungkin akan tersimpan pada drive C:. Hal tersebut berpotensi akan menyebabkan laptop menajadi lemot. Kenapa ?
Jika partisi C telalu penuh, program aplikasi akan kesulitan beroperasi. Hal ini disebabkan karena program aplikasi juga harus menyimpan file-file mengenai proses mekanisme kerja atau kondisi selama program tersebut berjalan. Akibatnya, aplikasi akan mengalami error, lag, bahkan crash.
Saat kinerja laptop melambat, kalian bisa menghapus file-file yang sudah tidak diperlukan. Dengan begitu, ruang penyimpanan bisa lebih lega dan tidak terbebani. Ini bisa menjadi solusi cara mengatasi laptop loading lama.
Matikan fungsi Windows Update
Jika kalian mengalami laptop lemot saat browsing internet, itu berarti ada masalah dengan koneksi internet yang digunakan. Mungkin koneksi internet masih normal, tapi jika pemakaiannya berlebihan bisa mengganggu kenyamanan saat browsing. Salah satu yang bisa menyebabkan kinerja laptop lambat saat browsing internet yaitu Windows Update.
Windows Update berfungsi untuk melakukan pembaruan sistem Windows. Fungsi ini rasanya sangat penting karena bisa digunakan untuk memperbaiki sistem yang sedang bermasalah dan malah kadang mampu menambah fitur dan fungsi baru.
Saat proses update Windows 10 ke versi terbaru berlangsung, ada file-file baru yang diunduh dengan ukuran cukup besar. Tak hanya itu, proses pembaharuan Windows seringkali berjalan otomatis saat laptop terkoneksi dengan internet. Belum lagi instalasi update yang kadang memakan waktu lama dan resource tinggi sehingga berpotensi bisa mengganggu pekerjaan.
Nah jika mengalami hal ini, kalian bisa menonaktifkan Windows Update untuk sementara waktu. Ini bisa juga menjadi solusi cara agar wifi tidak lemot di laptop. Berikut ini langkah-langkahnya
- Buka Settings dengan cara menekan tombol Win + I, atau
- Buka menu Start lalu pilih Settings
- Pilih opsi Update & Security
- Pada bagian Windows Update, pilih Pause updates
Fitur Pause update akan mematikan fungsi Windows Update selama seminggu (7 hari). Lewat 7 hari, Windows Update akan berfungsi kembali. Kalian juga bisa mematikan Windows Update secara permanen agar tidak membebani koneksi internet. Berikut ini langkah-langkahnya untuk Windows 10
- Buka Windows Service seperti yang sudah dijelaskan di uraian sebelumnya
- Cari service dengan nama Windows Update
- Klik kanan service tersebut kemudian pilih Properties
- Pada label Startup Type, pilih Disable
- Jika ingin menghentikan service yang sedang berjalan, klik tombol Stop
- Klik tombol Apply/OK
Sebetulnya, Tekno Jempol sangat tidak merekomendasikan untuk menonaktifkan Windows Update secara permanen (Disabled). Cukup diatur ke Startup Manual saja. Sebab fitur ini masih sangat penting untuk operasional Windows 10 khususnya perbaikan dan proteksi sistem.
Letakkan laptop pada posisi yang benar
Salah satu hal yang dapat menyebabkan laptop lemot yaitu suhu panas. Komponen dalam laptop seperti CPU, RAM, GPU, motherboard, dan lainnya akan mengeluarkan energi panas terutama jika digunakan dalam jangka waktu lama atau saat bekerja keras. Energi panas ini akan dialirkan ke luar melalui lubang ventilasi udara laptop.
Oleh karena itu, saat menggunakan laptop, kalian harus meletakkannya pada posisi yang benar. Pastikan lubang ventilasi udara pada laptop tidak tertutup benda apapun. Setidaknya, ada sedikit ruang antara body laptop dengan alas atau dudukan laptop.
Perlu kalian ketahui, ventilasi ini berguna untuk sirkulasi udara pada komponen laptop. Kalau energi panas tidak dibuang atau dialirkan keluar, komponen akan mengalami overheat (kelebihan suhu panas). Ini yang akan menyebabkan kinerja laptop jadi menurun. Bahkan, bukan tidak mungkin komponen laptop akan mengalami kerusakan.
Jika budget tersedia, kalian dapat membeli alat pendingin untuk komputer laptop. Selengkapnya, coba cara mengatasi laptop panas dan overheat.
Upgrade komponen hardware laptop
Last but not least, mengganti komponen hardware laptop mungkin bisa jadi pertimbangan. Ini berlaku untuk kalian yang memakai PC desktop/laptop jadul dengan spesifikasi rendah. Saat ini banyak program aplikasi dan sistem operasi modern khususnya game yang menuntut spesifikasi yang agak tinggi. Tujuannya agar semua fitur bisa digunakan secara optimal.
Untuk laptop, kemampuan upgrade komponennya mungkin cukup terbatas. Kalian hanya bisa mengganti atau menambah kapasitas memori RAM dan media penyimpanan saja. Untuk upgrade komponen yang lain, kalian harus menghubungi service center dari brand laptop tersebut.
Sebagai saran, gunakan memori RAM berkapasitas besar dan media penyimpanan berbasis flash seperti SSD (Solid State Drive).
Cara membuat laptop tidak lemot Windows 10 di atas cukup mudah bukan? Nah agar laptop tidak lagi lemot, kalian harus melakukan perawatan secara rutin. Dengan begitu, laptop bisa lebih awet dan bertahan lebih lama. Perawatan ini juga bisa menjadi cara untuk mempercepat kinerja laptop. Selamat mencoba dan semoga bermanfaat...