Urutan Generasi AMD Ryzen Hingga Sekarang
Kalian sedang mencari prosesor komputer yang handal untuk keperluan gaming atau produktivitas? Salah satu yang bisa kalian pilih adalah processor AMD Ryzen generasi terbaru.
AMD Ryzen merupakan salah satu dari produk prosesor dari AMD yang sangat populer beberapa tahun belakang. Processor ini terkenal memiliki kinerja tinggi dan harga yang relatif terjangkau.
Banyak pengguna laptop atau PC desktop memakai processor AMD Ryzen untuk keperluan produktivitas ataupun gaming. Untuk mempermudah kalian dalam memilih prosesor AMD Ryzen yang cocok dengan kebutuhan, berikut ini Tekno Jempol jelaskan urutan generasi AMD Ryzen yang perlu kalian tahu.
Daftar isi
AMD Ryzen?
Seperti yang kita ketahui bersama, AMD Ryzen adalah brand produk processor yang dikembangkan dan dipasarkan oleh perusahaan AMD. Prosesor Ryzen terbagi dalam bentuk CPU untuk target konsumen mainstream, enthusiast, dan workstation serta bentuk APU (Accelerated Processing Unit) untuk pengguna konsumer dan entry-level.
Untuk yang belum tahu, APU merupakan istilah dari AMD untuk produk yang menggabungkan processor (CPU) dengan GPU terintegrasi dalam satu chip die. Tentu saja GPU dalam produk APU di sini buatan AMD sendiri yakni AMD Radeon.
Ada beberapa varian CPU atau APU AMD Ryzen yaitu Ryzen 3, Ryzen 5, Ryzen 7, dan Ryzen 9 untuk kelas konsumer (mainstream). Sedangkan pada kelas enthusiast atau workstation (umumnya orang menyebut dengan HEDT, High End Desktop) terdapat varian CPU Ryzen Threadripper.
Generasi processor AMD sebelum Ryzen
Jauh sebelum brand Ryzen lahir, ada berbagai jenis prosesor AMD dengan beberapa nama brand dalam serangkaian generasi. Berikut ini penjelasan singkatnya
- AMD K8 (rilis tahun 2003) adalah arsitektur processor berbasis instruksi x86 pertama di dunia yang mendukung komputasi 64-bit untuk kelas pengguna konsumer (mainstream). Selain itu, K8 juga arsitektur AMD pertama yang mengintegrasikan memory controller ke dalam chip prosesor. Sejak arsitektur K8, AMD tidak lagi menggunakan komunikasi Front Side Bus (FSB) dan menggantinya dengan interkoneksi HyperTransport. Prosesor AMD yang mengimplementasikan arsitektur K8 misalnya pada seri processor Athlon 64/FX/X2, Sempron, dan Turion
- AMD K10 (rilist tahun 2007) masih menggunakan desain arsitektur K8 namun dengan optimalisasi untuk performa yang lebih tinggi. Arsitektur K10 mendukung beberapa teknologi baru seperti DDR3, teknologi virtualisasi generasi kedua bernama RVI (Rapid Virtualization Indexing), sejumlah instruksi baru, peningkatan jumlah core, dan lainnya. Processor yang mengaplikasikan AMD K10 misalnya seri Athlon II/X2, Sempron, dan Turion, serta Phenom
- AMD 12h (rilis tahun 2011) mengimplementasikan arsitektur AMD K10 dengan perubahan besar yaitu menggabungkan CPU dan GPU menjadi satu unit. Awalnya, AMD memberi nama Fusion, yang kemudian menggantinya dengan brand APU (Accelerated Processing Unit)
- AMD 14h (nama kode : Bobcat, rilis tahun 2011) merupakan arsitektur prosesor dengan desain baru yang untuk perangkat berkonsumsi daya rendah semisal laptop. Seri processor AMD APU ada yang menggunakan arsitektur AMD 14h ini
- AMD 16h (nama kode : Jaguar, rilis tahun 2013) yaitu arsitektur dengan basis desain AMD 14h yang digunakan pada unit bisnis semi kustom AMD. Produk prosesor dengan arsitektur AMD 16h bisa kalian temukan dalam game console populer seperti PlayStation 4 dan Xbox One. Selain itu, processor ritel seperti APU seri A, Athlon, dan Sempron juga menerapkan arsitektur tersebut
- AMD 16h generasi kedua (nama kode : Puma, rilis tahun 2014)
- AMD Bulldozer (15h, rilis tahun 2011) adalah arsitektur dengan desain CMT atau Clustered Multithreading yang mengimplementasikan konsep modul (core) berisi dua unit integer cluster sehingga mampu memproses dua thread sekaligus. Processor AMD FX merupakan salah satu yang menerapkan arsitektur Bulldozer
- AMD Piledriver (Bulldozer generasi ke-2, rilis tahun 2012) bisa kalian temukan pada seri processor AMD FX dan APU seri A
- AMD Steamroller (Bulldozer generasi ke-3, rilis tahun 2014) dapat kalian lihat pada seri processor AMD APU seri A
- AMD Excavator (Bulldozer generasi ke-4, rilis tahun 2015) tersedia dalam seri processor AMD Athlon X4
Brand Ryzen telah menggantikan seri prosesor AMD Athlon yang lebih dulu terkenal di pasaran terutama pada pengguna mainstream. Kini, prosesor AMD Ryzen menjadikan Athlon diturunkan untuk kelas pengguna entry level.
Processor AMD Ryzen hingga sekarang telah hadir dalam beberapa generasi. Setiap urutan generasi processor AMD, selalu ada perubahan dan perbaikan agar produknya bisa bekerja secara maksimal. Seperti apa urutan generasi AMD Ryzen? Di bawah ini selengkapnya
AMD Ryzen generasi pertama
Produk processor AMD Ryzen generasi urutan pertama diperkenalkan pada tahun 2016 dan diluncurkan di tahun 2017. Processor ini menggunakan arsitektur dengan nama kode Zen (generasi pertama) dan pertama tersedia dalam CPU Ryzen seri 1000, APU Ryzen seri 2000, dan Athlon.
Arsitektur AMD Zen merupakan desain yang benar-benar baru dan terbilang cukup signifikan ketimbang arsitektur sebelumnya (Bulldozer). AMD kali ini membuat banyak perubahan pada arsitektur Zen khususnya dalam peningkatan kinerja per core. Beberapa perbedaan pada arsitektur Zen (generasi pertama) diantaranya yaitu
- Mengusung konsep SMT (Simultaneous Multi Threading) yang mengijinkan core processor untuk mengeksekusi dua thread sekaligus dalam satu siklus. Konsep semacam ini lebih dulu diterapkan oleh processor Intel yaitu teknologi Hyper Threading, bahkan sejak era Pentium 4.
- Mengaplikasikan desain SoC (System on Chip) yang mengkombinasikan berbagai komponen selain processor dalam satu die chip. Misalnya seperti memory controller, PCI Express controller, bus SATA controller, USB controller, I/O, dan seterusnya. Pada produk APU, AMD menambah perangkat grafis terintegrasi.
- Menggunakan desain prosesor inovatif yang bernama Core Complex (CCX). Sebuah CCX terdiri dari 4 core yang saling terhubung dan berbagi L3 cache. Desain CCX memungkinkan konfigurasi core prosesor yang lebih fleksibel. Misalnya, konfigurasi 2x3 yang berarti 2 CCX masing-masing 3 core (total 6 core). Bisa juga untuk konfigurasi 4x4 yaitu 4 CCX dengan jumlah core penuh sehingga total ada 16 core
- Dua atau lebih unit CCX saling berkomunikasi dengan interkoneksi Infinity Fabric. Interkoneksi ini hasil pengembangan dari standar teknologi HyperTransport yang umum digunakan pada platform CPU AMD sebelumnya. Secara teori, Infinity Fabric adalah bus interkoneksi pada komputer dengan bandwidth terbesar hingga saat ini
- Secara arsitektur, AMD Zen generasi pertama kompatibel dengan arsitektur Intel Skylake (generasi ke-6) termasuk mendukung instruksi RDSEED, ADX, dan SHA
- Hampir semua lini processor Ryzen generasi pertama memiliki fitur multiplier sehingga memungkinkan untuk dilakukan overclocking
- Memiliki beberapa fitur unggulan, seperti
- Teknologi AMD SenseMI untuk memantau prosesor secara terus menerus
- Pure Power guna mengurangi voltase dan kecepatan clock terutama ketika beban processor tidak terlalu tinggi
- Precision Boost merupakan fitur peningkatan clock speed (hingga 300 MHz) secara otomatis untuk beberapa core aktif. Fitur ini mungkin serupa dengan Turbo Boost pada processor Intel
- XFR (eXtended Frequency Range) bertujuan untuk mempertahankan kecepatan clock rata-rata hingga maksimum dengan tetap menyesuaikan suhu processor yang terdeteksi
- Neural Net Prediction dan Smart Prefetch untuk mengoptimalkan alur pemrosesan instruksi dan manajemen cache
- Secure Memory Encryption yaitu fitur untuk melakukan enkripsi memori secara real-time yang dilakukan melalui co-processor ARM TrustZone
- Khusus APU Ryzen terintegrasi dengan perangkat GPU yaitu AMD Radeon RX Vega (Graphic Core Next generasi ke-5)
- Mendukung DDR4-2666 dual-channel (DDR4-2933 dual-channel pada APU) untuk pengguna mainstream dan DDR4 quad-channel untuk kelas enthusiast
- Mendukung bus PCI Express 3.0 24 lane (16 lane pada APU, 64 lane pada kelas enthusiast), 4 lane diantaranya berperan sebagai sambungan ke chipset
- TDP (Thermal Design Power) hingga 95 W untuk desktop mainstream, 180 W untuk enthusiast, dan 54 W untuk mobile
Generasi prosesor AMD Ryzen yang pertama memakai rancangan fabrikasi 14 nm FinFET oleh perusahaan GlobalFoundries dan menggunakan soket baru AM4 (desktop mainstream), FP5 (mobile), dan TR4 (enthusiast).
Di sini AMD juga memperkenalkan serangkaian chipset baru untuk processor Ryzen yaitu seri 300 seperti A320, B350, dan X370. Untuk soket TR4, AMD memberikan sebuah chipset khusus yaitu X399. Perlu kalian ketahui, sebetulnya soket AM4 maupun chipset seri 300 sebelumnya sudah terpakai pada seri processor AMD Athlon X4 yang mengimplementasikan arsitektur Excavator (2016).
Generasi pertama AMD Ryzen ini terbukti menawarkan beberapa kelebihan ketimbang arsitektur sebelumnya. Misalnya seperti peningkatan performa yang cukup signifikan dan konsumsi daya yang lebih rendah sehingga panas yang dihasilkan tidak begitu tinggi.
AMD Ryzen generasi ke-2
Urutan generasi AMD Ryzen kali ini menggunakan arsitektur dengan nama kode Zen+ yang rilis pada tahun 2018. Prosesor yang mengaplikasikan arsitektur Zen+ misalnya seperti CPU Ryzen seri 2000, APU Ryzen seri 3000, dan Athlon.
Secara umum, arsitektur Zen+ masih identik dengan arsitektur Zen generasi pertama. Bahkan, sebetulnya tidak ada perbedaan yang signifikan pada kedua arsitektur tersebut. Meski begitu, AMD tetap memberikan beberapa perubahan pada arsitektur Zen+, misalnya seperti
- Beralih ke fabrikasi GlobalFoundries 12 nm. Penggunaan fabrikasi yang lebih kecil memungkinkan AMD Ryzen generasi ke-2 memiliki tingkat konsumsi daya yang lebih rendah daripada generasi pertama. Alhasil, suhu panas yang timbul juga lebih kecil
- Peningkatan pada Precision Boost dan XFR yang mampu mengatur clock speed dan konsumsi daya secara lebih dinamis
- Dukungan RAM yang lebih kencang misalnya hingga DDR4-2933 dual-channel untuk pengguna mainstream dan DDR4-2933 quad-channel untuk kelas enthusiast
- TDP (Thermal Design Power) hingga 105 W untuk desktop mainstream, 250 W untuk enthusiast, dan 35 W untuk mobile
Di sini, Ryzen generasi kedua tetap menggunakan soket yang sama seperti generasi sebelumnya, AM4 (desktop mainstream), FP5 (mobile), dan TR4 (enthusiast). Namun pada kelas pengguna mainstream, AMD merilis chipset baru seri 400 semisal B450 dan X470.
Motherboard dengan chipset seri 400 kompatibel dengan processor AMD Ryzen seri 2000 maupun 1000 (generasi ke-2 maupun generasi pertama). Bahkan, soket yang tersedia juga masih sama. Tetapi, motherboard dengan chipset seri 300 mengharuskan update UEFI BIOS sebelum bisa memasang processor AMD Ryzen generasi kedua.
Ada juga produk APU AMD yang menggunakan penamaan Ryzen seri 2000 tapi sebetulnya masih mengimplementasikan arsitektur Zen generasi pertama.
Urutan generasi AMD Ryzen ke-3
Selanjutnya, AMD kembali meluncurkan generasi prosesor AMD Ryzen ketiga dengan arsitektur Zen 2 pada tahun 2019. Beberapa processor AMD Ryzen yang mengaplikasikan arsitektur Zen 2 seperti CPU Ryzen seri 3000 dan APU Ryzen seri 4000 serta 5000.
Arsitektur Zen 2 mungkin masih mempertahankan fitur dan teknologi dari arsitektur generasi sebelumnya (Zen atau Zen+). Tetapi, kali ini AMD melakukan perubahan desain prosesor yang sangat berbeda. Yaitu
- Implementasi desain "chiplet" atau populer juga sebagai MCM (Multi Chip Module) yang artinya beberapa chip/die dalam satu unit prosesor. Pada desain chiplet, AMD membagi dua jenis chip/die untuk processor Ryzen generasi ke-3 yaitu chip core processor (CPU die) dan chip I/O
- Chip CPU sendiri bisa disebut dengan CCD (Core Complex Die) yang terdiri dari dua unit CCX (Core Complex)
- Chip I/O berisi komponen seperti memory controller, PCI Express controller, bus SATA controller, USB controller, I/O, dan lainnya
- CCD dan I/O die keduanya saling berkomunikasi dengan interkoneksi Infinity Fabric
- Desain chiplet hanya tersedia pada processor desktop (mainstream dan enthusiast) saja
- Menyertakan perbaikan hardware untuk mitigasi Spectre V4
- Mendukung DDR4-3200 dual-channel (atau LPDDR4-4266 pada mobile) untuk pengguna mainstream dan DDR4-3200 quad-channel untuk kelas enthusiast
- Mendukung bus PCI Express 4.0 untuk desktop mainstream dan enthusiast. Sedangkan pada sistem mobile atau APU tetap memakai PCI Express 3.0
- TDP (Thermal Design Power) hingga 105 W untuk desktop mainstream, 280 W untuk enthusiast, dan 54 W untuk mobile
Generasi AMD Ryzen ke-3 ini menggunakan fabrikasi baru 7 nm dari perusahaan TSMC. Khusus chip I/O tetap menggunakan fabrikasi 14 nm atau 12 nm dari GlobalFoundries. Desain chiplet semakin meningkatkan fleksibilitas terutama dalam proses produksi unit processor.
Sama seperti generasi sebelumnya, Ryzen generasi ke-3 masih tetap mendukung soket AM4 dan chipset seri 300 atau 400. Kalian mungkin harus mengupdate firmware UEFI sebelum memasang unit processor AMD Ryzen generasi ketiga ini.
Ada juga produk APU AMD yang menggunakan penamaan Ryzen seri 3000 tapi sebetulnya masih mengimplementasikan arsitektur Zen+ (generasi kedua).
Berbeda dengan versi desktop, untuk perangkat mobile berganti ke soket FP6. Sedangkan pada versi enthusiast memakai soket baru yaitu sTRX4 dan chipset baru TRX40. Motherboard dengan soket xTRX4 dan TRX40 tidak kompatibel dengan processor Ryzen Threadripper dari generasi sebelumnya.
AMD Ryzen generasi keempat
Pada AMD Ryzen urutan generasi ke-4 menggunakan arsitektur processor baru yang bernama kode Zen 3. Processor yang menggunakan arsitektur ini semisal Ryzen seri 5000 dan 6000 dan rilis pada tahun 2020. Hampir tidak ada perbedaan yang terlalu jauh antara arsitektur Zen 3 dan Zen 2.
Mengingat kedua arsitektur tersebut masih memiliki karakteristik yang sama. Mungkin beberapa perubahan yang cukup terlihat pada arsitektur Zen 3 diantaranya yaitu
- Perubahan desain CCD (Core Complex Die) yang sebelumnya berisi dua unit CCX (Core Complex, 2x4 core), kini menjadi 8 core tunggal. L3 cache yang awalnya 2x16 MB lalu berganti 32 MB penuh. Setiap core pada CCD bisa saling berkomunikasi langsung dan mengakses semua ruang L3 cache
- Mendukung Resizeable BAR atau Smart Access Memory, fitur yang mengijinkan CPU untuk mengakses VRAM pada kartu grafis secara langsung
Generasi AMD Ryzen ke-4 ini tetap mempertahankan fabrikasi 7 nm dari perusahaan TSMC. Khusus chip I/O tetap menggunakan fabrikasi 14 nm atau 12 nm dari GlobalFoundries. Sama seperti generasi sebelumnya, Ryzen generasi ke-4 masih tetap mendukung soket AM4 (desktop mainstream) dan FP6 (mobile).
Bersamaan dengan itu, AMD merilis chipset baru (untuk desktop mainstream) yaitu seri 500 seperti A520, B550, dan X570. Motherboard dengan chipset seri sebelumnya (400/300) mungkin masih kompatibel dengan processor AMD Ryzen generasi ke-4 ini. Syaratnya, kalian harus mengupdate firmware UEFI BIOS terlebih dulu.
Pada unit processor AMD Ryzen 7 5800X3D terdapat L3 cache tambahan berkapasitas 64 MB sehingga total L3 cache yang ada menjadi 96 MB. Teknologi ini bernama 3D V-Cache yang berupa tumpukan (stack) sejumlah cache memory di atas core processor.
Ada juga produk beberapa produk APU AMD yang menggunakan penamaan Ryzen seri 4000 atau 5000 tapi sebetulnya masih mengimplementasikan arsitektur Zen 2 (generasi ketiga).
Zen 3+
Adalah varian dari arsitektur Zen 3 yang diaplikasikan pada APU AMD Ryzen seri 6000 atau 7x35. Arsitektur Zen 3+ mungkin cukup berbeda dengan versi orisinalnya. Ada beberapa perubahan dalam arsitektur ini, diantaranya seperti
- Mendukung DDR5-4800 atau LPDDR5-6400 dual-channel
- Mendukung bus PCI Express 4.0
- Menggunakan fabrikasi 6 nm FinFET dari TSMC
- Terintegrasi dengan GPU berbasis RDNA2
- Memakai soket baru FP7
AMD Ryzen generasi ke-5: Zen 4
Urutan generasi AMD Ryzen berikutnya yaitu Zen 4 yang berarti nama kode untuk arsitektur prosesor buatan AMD yang rilis pada tahun 2022. Arsitektur Zen 4 diimplementasikan pada prosesor AMD Ryzen seri 7000 (Ryzen 3/5/7/9 7xxx) dan seri 8000. Processor ini tersedia untuk kelas desktop mainstream, mobile (laptop) high-end, light mobile, dan server.
Arsitektur Zen 4 masih menerapkan desain yang serupa dengan arsitektur generasi sebelumnya (Zen 3). Misalnya seperti konsep chiplet yang terdiri dari CCD (Core Complex Die) dan I/O die. Selain itu, masih ada beberapa perubahan baru yang hadir dalam generasi prosesor AMD Ryzen ke-5 ini.
- Seperti prosesor AMD APU, kini I/O die dalam CPU AMD Ryzen kelas desktop mainstream juga menyertakan GPU terintegrasi yang pada generasi ini menggunakan Radeon RDNA 2
- Mendukung penuh RAM DDR5-5200 dual-channel
- Memperkenalkan profil SPD memori baru yaitu AMD EXPO (Extended Profiles for Overclocking) untuk keperluan untuk tuning dan overclocking memori yang lebih maksimal, mirip dengan Intel XMP (eXtreme Memory Profile). Namun bedanya dengan Intel XMP, AMD EXPO menggunakan lisensi yang terbuka dan bebas royalti sehingga memungkinkan timing yang variatif dan kompatibilitas yang lebih luas.
- Mendukung bus PCI Express 5.0
- Untuk pertama kalinya menyertakan dukungan instruksi AVX-512 yang sebelumnya lebih dulu tersedia dalam beberapa seri processor Intel. Hanya saja, AMD memecah eksekusi instruksi ini menjadi dua bagian, masing-masing 256-bit. Namun eksekusinya tetap berjalan secara paralel sehingga tidak menghasilkan latency yang tinggi
- Peningkatan L2 cache hingga 1 MB per core ditambah dukungan L3 3D V-Cache 64MB untuk beberapa model
- TDP (Thermal Design Power) hingga 170 W untuk desktop mainstream dan 75 W untuk mobile
- Pada beberapa prosesor terutama seri 8000 memiliki NPU (Neural Processing Unit) atau AI Accelerator yaitu komponen untuk mengoptimalkan operasi yang berkaitan dengan kecerdasan buatan. AMD menyebut NPU ini dengan istilah Ryzen AI.
AMD Ryzen generasi terbaru ini menggunakan fabrikasi baru 5 nm untuk CCD dan 6 nm untuk I/O die dari perusahaan TSMC. Jika generasi sebelumnya memakai soket AM4, Ryzen generasi ke-5 mengenalkan soket baru yaitu AM5 (desktop mainstream) dan FP7 (mobile).
Perlu kalian ketahui, soket AM5 adalah soket AMD untuk kelas desktop mainstream pertama yang mengaplikasikan tipe LGA (tepatnya LGA 1718). Sebelumnya, prosesor AMD selalu memakai soket tipe PGA pada kelas pengguna yang sama. Sama seperti AM4, AMD juga berencana mendukung soket AM5 untuk beberapa tahun ke depan.
Selain soket AM5, AMD juga merilis chipset baru untuk processor generasi ini yaitu seri 600 semisal A620, B650, dan X670. Karena soketnya berbeda, otomatis motherboard dengan urutan chipset AMD seri 600 tidak kompatibel untuk processor generasi sebelumnya (Zen 3).
Zen 4c
Zen 4c merupakan varian dari Zen 4 yang menghadirkan pendekatan menarik dalam memaksimalkan performa untuk beban kerja yang sangat multi-threaded. Seperti yang sering ditemui dalam komputasi cloud.
Zen 4c memiliki karakteristik unik yang membedakannya dari pendahulunya. Core yang lebih kecil dengan frekuensi clock yang lebih rendah menjadi ciri khasnya, memungkinkan penggunaan daya yang jauh lebih efisien.
Tujuan utamanya adalah untuk menyediakan lebih banyak core dalam ruang yang sama, memberikan keuntungan pada komputasi yang membutuhkan banyak pemrosesan thread secara bersamaan.
Dalam arsitektur Zen 4c, memiliki CCD (Core Complex Die) hingga 16 core yang dibagi menjadi dua Core Complexes (CCX) dengan masing-masing 8 core. Meskipun ukuran area die dari CCD Zen 4c sedikit lebih besar daripada CCD Zen 4, keunggulan Zen 4c terletak pada ukuran core yang lebih kecil.
Ini memungkinkan penggunaan lebih banyak core dalam area yang sama. Penggunaan sel SRAM dual-port 6T yang lebih padat dan pengurangan cache L3 per CCX menjadi 16 MB juga menjadi bagian dari strategi penghematan ruang pada Zen 4c.
Yang menarik, meskipun core Zen 4c memiliki jejak yang lebih kecil, ternyata kemampuan instruksi per siklus (IPC) tidak jauh berbeda dengan core Zen 4. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun ukuran fisiknya lebih kecil, performa core Zen 4c tidak mengalami penurunan yang signifikan.
Jika membandingkan dengan core prosesor Intel, Zen 4c mampu menampilkan 2 thread per core berkat fitur Simultaneous Multithreading. Sementara arsitektur Gracemont pada E-core milik Intel memiliki perbedaan IPC yang lebih besar dibandingkan dengan P-corenya. Dukungan terhadap instruksi AVX-512 yang tidak dimiliki oleh E-core Intel Gracemont, juga menjadi keunggulan tersendiri dari Zen 4c.
Keberadaan Zen 4c tidak hanya terbatas pada server, namun juga merambah ke segmen komputasi lainnya seperti prosesor seri Ryzen 7040U yang mencakup Ryzen 3 7440U dan Ryzen 5 7545U. Pendekatan ini menandai integrasi Zen 4c dalam berbagai segmen komputasi, memberikan pilihan lebih luas bagi pengguna dengan kebutuhan komputasi yang beragam.
Dengan berbagai inovasi yang dihadirkannya, Zen 4c menjadi pilihan menarik bagi pengembang software, ahli komputasi cloud, dan segmen komputasi lain yang membutuhkan efisiensi energi tinggi dan performa komputasi yang andal.
Generasi AMD Ryzen berikutnya
Untuk mengetahui generasi AMD Ryzen terbaru, silahkan baca artikel tentang generasi prosesor AMD terbaru. Sementara cara melihat generasi prosesor AMD Ryzen, kalian bisa membaca artikel cara membaca prosesor AMD Ryzen.
Itulah urutan generasi AMD Ryzen yang bisa kalian pahami. Sebagai informasi, fitur dan teknologi dari generasi Ryzen sebelumnya seringkali masih digunakan pada generasi selanjutnya atau yang lebih baru. Walaupun kadang AMD masih melakukan perbaikan, pembenahan, atau menambah dukungan teknologi baru agar seperti prosesor terkencang saat ini.
Semoga bermanfaat..