Skip to main content

Cara Mudah Mengecek Bottleneck Hardware Pada PC Desktop

Cara Mudah Mengecek Bottleneck Hardware Pada PC Desktop https://creativecommons.org/publicdomain/zero/1.0/ https://www.teknojempol.com/p/term-of-service.html Candra DP Candra DP

Saat menggunakan PC, kalian mungkin pernah merasa bahwa performa sistem tidak sesuai dengan ekspektasi. Mungkin game yang kalian mainkan berjalan lag, atau aplikasi berat terasa lemot meskipun sudah menggunakan komponen komputer dengan spesifikasi tinggi.

Salah satu penyebab utama dari masalah ini adalah bottleneck. Namun, apa sebenarnya bottleneck di dalam PC, dan bagaimana cara untuk cek atau mengidentifikasinya serta mengatasinya?

Apa itu Bottleneck PC?

Secara sederhana, bottleneck adalah kondisi di mana salah satu komponen dalam sistem komputer membatasi kinerja komponen lainnya. Bayangkan saja sebuah pipa besar yang airnya mengalir dengan cepat, namun ada bagian yang sempit di tengahnya, sehingga air hanya bisa mengalir lambat di bagian tersebut.

Dalam konteks PC, bottleneck terjadi ketika salah satu komponen, seperti prosesor (CPU), kartu grafis (GPU), memori (RAM), atau bahkan penyimpanan (SSD/HDD) tidak dapat mengimbangi kinerja komponen lainnya.

Akibatnya, meskipun komponen lain sudah beroperasi maksimal, kinerja keseluruhan sistem tetap terbatas.

Komponen Penyebab Bottleneck

Bottleneck bisa terjadi pada berbagai komponen dalam PC. Untuk mengetahui cara mengatasinya, pertama-tama kalian perlu mengenali bagian mana yang menjadi penyebabnya. Berikut adalah penjelasan komponen yang sering menjadi sumber bottleneck:

  • CPU, kartu grafis, dan motherboard harus sama-sama mendukung interface PCI Express yang sama persis, misalnya PCI Express 3.0 x16. Jika ada salah satu yang memiliki dukungan yang berbeda, misalnya PCI Express 2.0 x16 atau PCI Express 3.0 x8, maka di situ akan ada potensi terjadi bottleneck.
  • Kecepatan maksimal memory controller pada CPU sebaiknya sama persis dengan kecepatan maksimal pada modul RAM. Jika ada yang berbeda, misalnya memory controller mendukung DDR4-2666, sedangkan modul RAM mendukung DDR4-3200 maka akan muncul potensi bottleneck.
  • Perangkat SSD 2.5" dengan port konektor SATA3 bisa bekerja secara maksimal jika dipasang pada port konektor SATA3 juga. Jika menggunakan port konektor SATA2, maka bandwidth transfernya menjadi tidak maksimal sehingga potensi kinerja perangkat SSD tersebut tidak sepenuhnya bisa bermanfaat.
  • SSD NVME PCI Express 3.0 jika terpasang pada slot M.2 NVME PCI Express 4.0, maka akan muncul potensi terjadinya penurunan transfer data. Sebab, di situ ada perbedaan kinerja yang cukup signifikan antara PCI Express 3.0 dan PCI Express 4.0.

Salah satu komponen penyebab bottleneck yang sering kali tidak banyak pengguna PC sadari yaitu hard disk.

Seperti yang kita tahu, hard disk bekerja secara mekanik. Akses data seperti proses baca tulis terjadi dalam piringan (disk) magnetis. Hal ini yang menyebabkan proses transfer atau akses data pada hard disk menjadi sangat lambat.

Belum lagi hard disk juga sangat rentan dengan guncangan atau getaran fisik yang beresiko merusak disk di dalamnya. Oleh karena itu penggunaan hard disk sebagai penyimpanan utama di masa kini akan sangat menghambat kinerja PC secara keseluruhan

Mengidentifikasi Bottleneck di PC

Untuk mengetahui apakah PC mengalami bottleneck, kalian bisa menggunakan beberapa metode dan tools yang tersedia. Berikut adalah beberapa cara yang dapat kalian gunakan untuk melakukan cek atau mendeteksi bottleneck di PC:

Monitoring Kinerja Menggunakan Software

Berbagai perangkat lunak dapat membantu kalian untuk memonitor kinerja setiap komponen di dalam PC. Beberapa software yang bisa kalian gunakan antara lain:

  • MSI Afterburner: Software ini memungkinkan kalian untuk memonitor kinerja GPU secara real-time. Kalian bisa melihat berapa banyak penggunaan GPU dalam aplikasi tertentu. Jika GPU kalian mencapai 100% penggunaan sementara CPU masih banyak sisa kapasitas, berarti ada kemungkinan bottleneck di GPU.
  • CPU-Z adalah software yang berguna untuk memonitor penggunaan CPU dan informasi terkait seperti kecepatan clock dan penggunaan cache. Jika CPU kalian sering mencapai 100% sementara komponen lain seperti GPU belum maksimal, maka itu bisa menandakan adanya bottleneck di CPU.
  • Windows menyediakan tool bawaan yang dapat digunakan untuk memonitor penggunaan CPU, RAM, dan storage. Dengan membuka Task Manager (Ctrl + Shift + Esc) dan memilih tab Performance, kalian bisa melihat penggunaan setiap komponen dan menentukan apakah ada bottleneck pada sistem.

Benchmarking dan Pengujian

Benchmarking adalah metode yang berguna untuk menguji kinerja keseluruhan sistem dengan menggunakan aplikasi atau game tertentu. Tools seperti 3DMark dan PCMark dapat membantu kalian untuk menguji performa sistem secara keseluruhan dan mengidentifikasi bagian mana yang menjadi kendala.

Dengan membandingkan skor benchmark, kalian bisa tahu apakah komponen tertentu kurang maksimal ketimbang komponen lainnya.

Menggunakan Tools Bottleneck Calculator

  1. Kunjungi website https://pc-builds.com/bottleneck-calculator/
  2. Pada bagian Processor, pilih processor atau CPU yang terpasang sesuai spesifikasi teknis PC
  3. Pada bagian Graphic card, pilih GPU atau kartu grafis yang kalian gunakan. Opsi GPU yang tersedia hanya AMD dan Nvidia
  4. Pada Purpose, pilih jenis aktifitas pada PC yang sering kalian gunakan. Ada tiga opsi yakni General Task (pekerjaan umum dan ringan), Processor Intense Task (pekerjaan yang membutuhkan pemrosesan tinggi), dan Graphic card intense task (pekerjaan yang memerlukan pemrosesan grafis tinggi). Silahkan beri tanda centang sesuai pilihan.
  5. Pada bagian Screen Resolution, pilih resolusi layar monitor yang kalian gunakan
  6. Jika sudah terisi semua, klik tombol Proceed to Calculation
  7. Sistem akan menampilkan hasil kalkulasi perkiraan bottleneck pada komputer kalian.

Cara Mengatasi Bottleneck di PC

Setelah melakukan cek dan mengidentifikasi adanya bottleneck pada PC, langkah selanjutnya adalah mencari solusi untuk mengatasinya. Berikut beberapa solusi yang bisa kalian pertimbangkan, sesuai dengan jenis bottleneck yang terjadi:

Upgrade Komponen yang Menjadi Bottleneck

  • Jika bottleneck pada CPU: Pertimbangkan untuk upgrade ke prosesor yang lebih kuat, dengan lebih banyak core dan thread. Sebagai contoh, jika kalian menggunakan prosesor dengan 4 core, upgrading ke 6 atau 8 core dapat memberikan peningkatan kinerja signifikan, terutama untuk tugas-tugas multitasking atau aplikasi berat.
  • Jika bottleneck pada GPU: Jika kalian menggunakan GPU lama atau dengan spesifikasi rendah, meng-upgrade ke GPU yang lebih kuat akan memperbaiki performa grafis, terutama dalam gaming. GPU dengan lebih banyak VRAM dan kecepatan lebih tinggi akan memberikan dampak positif pada kinerja.
  • Jika bottleneck pada RAM: Pastikan memiliki kapasitas RAM yang cukup untuk aplikasi yang kalian jalankan. Untuk gaming atau editing video, minimal 16GB RAM disarankan, dan pastikan RAM yang digunakan memiliki kecepatan yang cukup untuk mendukung CPU dan GPU kalian.

Optimalkan Pengaturan Software

Beberapa setting dalam sistem atau game juga bisa mempengaruhi bottleneck. Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk optimasi:

  • Jika kalian memiliki pengalaman dan perangkat yang mendukungnya, overclocking pada CPU atau GPU bisa memberikan peningkatan performa. Namun, pastikan suhu tetap terjaga agar tidak merusak komponen.
  • Mengurangi pengaturan grafis pada game bisa membantu mengurangi beban pada GPU. Ini berguna jika GPU kalian sering mencapai 100% saat bermain game.
  • Pastikan sistem kalian bebas dari malware atau aplikasi yang berjalan di latar belakang, karena ini bisa menyebabkan beban berlebih pada CPU atau RAM.

Periksa Kualitas Sistem Pendinginan

Seringkali, masalah bottleneck tidak hanya terkait dengan spesifikasi, tetapi juga dengan sistem pendinginan. Jika PC kalian terlalu panas, komponen seperti CPU atau GPU bisa mengalami thermal throttling, yang menyebabkan penurunan kinerja.

Memastikan sirkulasi udara yang baik dan mengganti thermal paste atau menambahkan kipas tambahan bisa membantu mengurangi masalah ini.

Cek Bottleneck PC Sebagai Proses Berkelanjutan

Perkembangan teknologi yang terus berkembang dapat membuat sistem yang kalian beli saat ini menjadi kurang optimal di masa depan.

Dengan peningkatan game, aplikasi, dan software lainnya yang semakin menuntut, cek bottleneck harus dilakukan secara berkala. Ini memastikan bahwa komponen dalam PC tetap seimbang dan memberikan performa terbaik.

Penutup

Bottleneck pada PC bisa menjadi masalah yang sangat mengganggu. Tetapi dengan menggunakan metode cek yang tepat untuk mengidentifikasi dan mengatasi masalah bottleneck ini, kalian dapat memaksimalkan potensi PC.

Jangan ragu untuk mencoba berbagai tools dan solusi pengoptimalan, dan ingat bahwa terkadang solusi sederhana, seperti memperbarui driver atau mengganti pengaturan grafis, bisa memberikan perbedaan besar.

Sebagai pengguna, kami merasa penting untuk selalu memonitor dan memahami komponen dalam PC kami. Ketika mengalami bottleneck pada GPU beberapa waktu lalu, peningkatan dari kartu grafis yang lebih lama memberikan perbedaan yang sangat signifikan dalam performa gaming.

Semoga artikel ini memberikan wawasan yang bermanfaat dan membantu kalian mengatasi masalah bottleneck di PC. Selamat mencoba, dan semoga PC kalian semakin kencang!

Baca juga artikel terkait :

Mau pasang iklan di sini?
Mau pasang iklan di sini?
Apakah kalian punya pengalaman atau pendapat yang berbeda? Tuliskan lewat kotak komentar di bawah. Usahakan sesuai topik artikel ini.
Buka Komentar