Skip to main content

Menu BIOS dan Fungsinya

Menu BIOS dan Fungsinya

Pada artikel sebelumnya, Tekno Jempol telah menyajikan informasi berjudul Cara Setting BIOS Yang Benar khususnya untuk konfigurasi processor dan memori RAM. Kali ini, Tekno Jempol kembali melanjutkan pembahasan untuk konfigurasi pada perangkat atau fitur yang lain. Berikut ini pembahasan lengkap tentang menu BIOS dan fungsinya.

Daftar isi

SpeedStep Technology/Cool 'n Quiet

Teknologi SpeedStep adalah suatu teknologi yang dikembangkan oleh Intel, salah satu perusahaan teknologi terkemuka di dunia, untuk mengatur konsumsi daya pada prosesor dalam perangkat komputer. Tujuannya adalah untuk mengoptimalkan kinerja prosesor sambil mengurangi konsumsi daya yang tidak diperlukan, sehingga menghasilkan penghematan energi yang signifikan.

Cool 'n Quiet adalah teknologi yang dikembangkan oleh AMD, salah satu produsen prosesor terkemuka di dunia. Teknologi ini bertujuan untuk mengurangi konsumsi daya dan panas yang dihasilkan oleh prosesor saat bekerja pada level performa yang tinggi. Dengan mengurangi konsumsi daya dan panas, Cool 'n Quiet membuat komputer menjadi lebih efisien, hemat energi, dan bekerja lebih stabil.

Bagaimana Teknologi SpeedStep atau Cool 'n Quiet bekerja?

Teknologi SpeedStep atau Cool 'n Quiet bekerja dengan cara mengatur frekuensi dan voltase pada prosesor berdasarkan tuntutan kinerja dari aplikasi yang sedang dijalankan. Ketika aplikasi yang digunakan membutuhkan daya komputasi yang tinggi, fitur SpeedStep atau Cool 'n Quiet akan meningkatkan frekuensi dan voltase pada prosesor untuk memberikan kinerja yang optimal.

Namun, ketika tugas yang dijalankan tidak memerlukan daya komputasi yang tinggi, SpeedStep atau Cool 'n Quiet akan menurunkan frekuensi dan voltase pada prosesor untuk mengurangi konsumsi daya. Teknologi ini sudah umum tersedia pada processor modern. Agar teknologi ini dapat berjalan maksimal, atur pada posisi Auto.

Manfaat Teknologi SpeedStep

  • Penghematan Energi: Dengan mengurangi konsumsi daya pada prosesor, Teknologi SpeedStep dapat menghemat energi secara signifikan. Hal ini dapat mengurangi biaya operasional dan meningkatkan efisiensi energi pada perangkat komputer, terutama pada perangkat yang digunakan dalam skala besar, seperti pusat data (data center).
  • Peningkatan Kinerja: Meskipun mengurangi konsumsi daya, Teknologi SpeedStep tetap memungkinkan prosesor untuk memberikan kinerja yang optimal ketika dibutuhkan. Dengan demikian, pengguna dapat merasakan peningkatan kinerja pada perangkat mereka saat menjalankan tugas yang membutuhkan daya komputasi yang tinggi.
  • Umur Baterai yang Lebih Lama: Pada perangkat mobile, seperti laptop dan tablet, penggunaan Teknologi SpeedStep dapat menghasilkan umur baterai yang lebih lama. Dengan mengurangi konsumsi daya pada prosesor, baterai dapat bertahan lebih lama, sehingga pengguna dapat menggunakan perangkat mereka lebih lama tanpa perlu sering mengisi daya.

Manfaat Cool 'n Quiet

Penggunaan teknologi Cool 'n Quiet memiliki beberapa manfaat yang signifikan. Pertama, teknologi ini dapat mengurangi konsumsi daya dan panas yang dihasilkan oleh prosesor, sehingga menghemat energi dan mengurangi beban pendingin pada sistem. Hal ini dapat meningkatkan umur pakai komponen dan mencegah overheating yang bisa merusak performa komputer.

Selain itu, Cool 'n Quiet juga dapat meningkatkan stabilitas sistem. Dengan mengurangi panas yang dihasilkan oleh prosesor, komputer menjadi lebih stabil dalam menjalankan tugas-tugas berat seperti render video, game, atau aplikasi multimedia lainnya. Hal ini juga dapat mengurangi kemungkinan terjadinya crash atau hang yang dapat mengganggu pengalaman pengguna.

Tak hanya itu, Cool 'n Quiet juga membantu mengurangi tingkat kebisingan yang dihasilkan oleh kipas pendingin pada sistem. Dengan mengurangi kecepatan kipas ketika komputer berada dalam kondisi idle, sistem menjadi lebih tenang dan nyaman untuk digunakan.

CPU C State Settings

CPU C State, atau disebut juga sebagai CPU Idle State, adalah fitur pada CPU (Central Processing Unit) yang mengatur tingkat daya yang digunakan saat CPU tidak sedang digunakan secara aktif. Ketika CPU tidak menerima perintah untuk menjalankan tugas, ia akan masuk ke dalam mode istirahat atau tidur untuk menghemat energi.

Mode-mode ini dikenal sebagai C State, di mana "C" merujuk pada "Cara" atau "Core" dan angka yang mengikutinya menunjukkan tingkat pengurangan daya.

Bagaimana CPU C State Bekerja?

Saat CPU tidak memiliki tugas untuk dikerjakan, ia akan beralih ke mode C State yang lebih rendah untuk mengurangi penggunaan daya. C State biasanya memiliki beberapa tingkat, mulai dari C0 (tidak ada pengurangan daya) hingga C6 (pengurangan daya yang paling ekstrem).

Semakin tinggi angka C State, semakin rendah konsumsi daya, tetapi juga semakin lama waktu yang diperlukan untuk CPU kembali aktif. Setiap C State memiliki karakteristik pengurangan daya yang berbeda-beda, dan CPU akan memilih C State yang paling optimal berdasarkan tingkat beban kerja dan pengaturan sistem.

Manfaat dan Dampak CPU C State

Manfaat utama dari CPU C State adalah penghematan energi. Dengan mengurangi daya yang digunakan saat CPU tidak aktif, penggunaan energi pada sistem komputer dapat ditekan, menghasilkan efisiensi energi yang lebih baik. Ini dapat membantu mengurangi biaya listrik dan memberikan dampak positif pada lingkungan dengan mengurangi jejak karbon komputer.

Namun, penggunaan CPU C State juga memiliki beberapa dampak potensial. Salah satunya adalah penurunan kinerja saat CPU beralih ke mode C State yang lebih rendah. Waktu yang dibutuhkan untuk memulai kembali dari tidur atau istirahat bisa lebih lama, terutama untuk C State yang lebih tinggi. Selain itu, penggunaan CPU C State yang tidak optimal juga dapat menghasilkan fluktuasi voltase yang dapat mempengaruhi stabilitas sistem.

Pentingnya Konfigurasi CPU C State

Konfigurasi CPU C State dapat berbeda-beda tergantung pada jenis motherboard dan pengaturan BIOS pada sistem komputer. Beberapa sistem memiliki pengaturan otomatis untuk mengelola C State secara dinamis, sementara yang lain memungkinkan pengguna untuk mengatur tingkat C State yang diinginkan secara manual.

Penting untuk memilih pengaturan C State yang sesuai dengan kebutuhan dan beban kerja sistem. Untuk sistem yang digunakan untuk tugas komputasi intensif, pengaturan C State yang lebih rendah dapat diterapkan untuk mengoptimalkan kinerja dan menghindari penurunan performa saat beralih antara mode C State.

Virtualization Technology (VT)/Virtual Machine (VM) Mode

Teknologi Virtualisasi CPU atau Virtualization Technology adalah teknologi yang memungkinkan untuk menjalankan beberapa sistem operasi atau lingkungan komputasi yang terisolasi dalam satu komputer fisik.

Dengan menggunakan teknologi ini, komputer dapat dipecah menjadi beberapa bagian yang berfungsi secara independen dan dapat digunakan untuk menjalankan aplikasi, sistem operasi, atau pengaturan jaringan yang berbeda dalam satu perangkat keras.

Teknologi virtualisasi CPU memungkinkan untuk membuat mesin virtual yang berjalan di atas sistem operasi host, dan setiap mesin virtual ini dapat dianggap sebagai komputer mandiri dengan sistem operasi dan aplikasi mereka sendiri.

Teknologi ini sering digunakan dalam lingkungan server untuk memisahkan beban kerja dan aplikasi yang berbeda dalam mesin virtual yang terisolasi, sehingga mengoptimalkan penggunaan sumber daya perangkat keras.

Keuntungan dari teknologi virtualisasi CPU antara lain:

  • Konsolidasi sumber daya: Dengan menggunakan virtualisasi CPU, beberapa mesin virtual dapat berjalan pada satu perangkat keras, mengoptimalkan penggunaan sumber daya seperti CPU, RAM, dan penyimpanan.
  • Isolasi lingkungan: Setiap mesin virtual berjalan terisolasi dari yang lain, sehingga jika terjadi masalah pada satu mesin virtual, mesin virtual lainnya tidak terpengaruh.
  • Manajemen fleksibel: Virtualisasi CPU memungkinkan untuk mengelola dan mengalokasikan sumber daya secara dinamis antara mesin virtual, sehingga memungkinkan untuk mengatasi perubahan beban kerja dengan lebih efisien.
  • Pengujian dan pengembangan: Teknologi virtualisasi CPU sangat berguna untuk pengujian dan pengembangan aplikasi, karena memungkinkan untuk menciptakan lingkungan yang terisolasi untuk pengujian tanpa harus mempengaruhi lingkungan produksi.
  • Migrasi mesin virtual: Virtualisasi CPU memungkinkan untuk memindahkan mesin virtual dari satu perangkat keras ke perangkat keras lainnya tanpa mengganggu operasi mesin virtual tersebut.

Namun, perlu diingat bahwa penggunaan teknologi virtualisasi CPU juga memiliki beberapa kendala, seperti kompleksitas pengaturan dan konfigurasi, overhead kinerja, dan keterbatasan dalam dukungan perangkat keras. Oleh karena itu, sebelum mengadopsi teknologi ini, perlu dilakukan analisis yang matang untuk memastikan bahwa manfaatnya lebih besar daripada risikonya.

Primary Graphic

Merupakan menu BIOS dan fungsinya untuk mengatur pilihan perangkat display grafis utama yang akan digunakan saat komputer dinyalakan. Ada dua pilihan yang umum ditemui yaitu Onboard dan PCI Express. Jika pada PC kalian hanya ada perangkat grafik terintegrasi, maka fungsi harus ini diatur pada pilihan Onboard. 

Jika kalian menggunakan kartu grafis tambahan, sebaiknya memilih PCI Express. Kesesuaian fungsi tersebut dengan perangkat grafis yang digunakan akan lebih meningkatkan kecepatan booting karena sistem tidak perlu mendeteksi terlalu lama.

Pada beberapa motherboard, fungsi ini menggunakan istilah Primary Video Device atau Initial Display Output.

Share Memory

UEFI Peripherals Configuration. Credit : tonymacx86.com

Fungsi untuk mengatur alokasi memori utama yang akan digunakan untuk mendukung perangkat grafis terintegrasi. Seperti yang kita tahu, IGP (Integrated Graphic Processor) membutuhkan memori yang diambil dari memori utama. Pilihan yang diberikan umumnya 64 MB - 1 GB.

Jika kalian menggunakan IGP sebagai perangkat grafis utama, sebaiknya perhatikan kapasitas memori RAM yang terpasang. Alokasi memori IGP yang akan digunakan maksimal 25% dari kapasitas memori RAM. Contoh, jika memori RAM berkapasitas 2 GB, maka jumlah memori untuk IGP idealnya sebesar 512 MB.

Alokasi 25% rasanya sudah sangat optimal untuk perangkat IGP tanpa terlalu banyak mengambil ruang dari memori RAM. Pada beberapa motherboard, fungsi ini menggunakan istilah Frame Buffer Size atau DVMT GFX Memory.

SATA Mode

Merupakan menu BIOS dan fungsinya untuk mengatur mode operasi perangkat yang menggunakan koneksi SATA semisal hard disk/SSD dan drive optik. Umumnya ada tiga pilihan utama yaitu Legacy, AHCI, dan RAID. Mode AHCI dan RAID menawarkan kemampuan transfer data yang lebih cepat ketimbang mode Legacy.

Jika kalian hanya menggunakan koneksi SATA untuk keperluan standar, AHCI mungkin jadi pilihan yang optimal. Tapi untuk keperluan yang lebih kompleks seperti penyimpanan virtual, sebaiknya menggunakan mode RAID.

S.M.A.R.T

Self-Monitoring, Analysis, and Reporting Technology disingkat S.M.A.R.T adalah teknologi yang terintegrasi dalam media penyimpanan modern semisal hard disk dan SSD yang digunakan untuk memonitor kondisi fisik dan kinerja.

Teknologi ini bekerja dengan mengumpulkan data dari berbagai sensor di dalam hard disk atau SSD untuk mengidentifikasi dan melaporkan kerusakan, kegagalan, atau tanda-tanda kinerja yang menurun.Informasi ini dapat membantu kalian dalam melakukan tindakan pencegahan atau perbaikan sebelum kerusakan yang lebih serius terjadi.

Bagaimana S.M.A.R.T Bekerja?

S.M.A.R.T mengumpulkan data dari sensor-sensor di dalam hard disk atau SSD, seperti suhu, putaran, kesalahan pembacaan, dan lainnya. Data ini kemudian dianalisis oleh firmware untuk mengidentifikasi kerusakan atau tanda-tanda kinerja yang menurun.

Jika terdeteksi adanya masalah, hard disk atau SSD akan mengirimkan laporan S.M.A.R.T kepada kalian sebagai pengguna melalui perangkat lunak yang kompatibel, seperti utilitas di sistem operasi atau program pihak ketiga.

Manfaat S.M.A.R.T dalam Mengelola Hard Disk dan SSD

S.M.A.R.T memiliki beberapa manfaat bagi kalian yang menggunakan hard disk atau SSD sebagai perangkat penyimpanan data. Berikut adalah beberapa manfaat S.M.A.R.T:

  • Pemantauan Kondisi: Dengan S.M.A.R.T, kalian dapat memantau kondisi fisik dan kinerja hard disk atau SSD secara real-time. Hal ini memungkinkan kalian untuk mengidentifikasi kerusakan atau tanda-tanda kinerja yang menurun sejak dini dan mengambil tindakan pencegahan atau perbaikan yang tepat sebelum kerusakan yang lebih serius terjadi.
  • Pengurangan Risiko Kehilangan Data: S.M.A.R.T dapat membantu mengurangi risiko kehilangan data akibat kerusakan komponen hard disk atau SSD. Dengan memantau kondisi secara berkala, kalian dapat menghindari penggunaan hard disk atau SSD yang tidak sehat atau tidak stabil yang dapat menyebabkan kehilangan data yang tidak diinginkan.
  • Optimalisasi Kinerja: S.M.A.R.T juga dapat membantu kalian dalam mengoptimalkan kinerja hard disk atau SSD. Dengan memantau parameter seperti suhu dan putaran atau akses data, kalian dapat mengatur lingkungan kerja hard disk dan SSD yang optimal dan mencegah overheat atau kerusakan akibat penggunaan yang berlebihan.
  • Perencanaan Penggantian unit: Dengan S.M.A.R.T, kalian dapat mengidentifikasi hard disk dan SSD yang mungkin memerlukan penggantian dalam waktu dekat. Laporan S.M.A.R.T yang memberikan informasi tentang umur serta tingkat kerusakan dapat membantu kalian merencanakan penggantian unit SSD atau hard disk yang tepat waktu sebelum terjadi kegagalan yang dapat mengakibatkan hilangnya data.

Boot Manager/Boot Priorities/UEFI Boot

Dalam menu ini biasanya berisi daftar perangkat yang akan diakses saat proses booting awal. Pilihan pertama tentu merupakan prioritas utama karena umumnya menjadi lokasi sistem operasi. Pada kebanyakan motherboard, boot manager dapat diakses secara langsung saat proses booting setelah komputer dinyalakan.

Oleh karena itu, cara mengatasi booting lama Windows 10 yaitu menu ini sebaiknya tetap dalam posisi Enable. Lewat boot manager, kalian bisa langsung booting ke perangkat tertentu tanpa harus mengatur urutan boot. Ini berguna saat instalasi awal sistem operasi yang biasanya menggunakan USB flash drive atau drive optik.

Pada penggunaan sehari-hari, pastikan urutan prioritas booting pertama pada hard disk atau SSD yang telah terpasang sistem operasi. Dengan begitu, sistem lebih cepat masuk ke sistem operasi dan siap bekerja.

Secure Boot

Teknologi dari UEFI BIOS yang digunakan untuk mengamankan proses booting dari hal-hal yang dianggap membahayakan seperti virus dan malware. Untuk bisa merasakan teknologi Secure Boot, kalian harus menggunakan sistem operasi yang telah mendukungnya seperti Windows 8 dan di atasnya.

Jika kalian hanya menggunakan satu sistem operasi (Windows 8 dan di diatasnya), teknologi ini layak untuk diaktifkan. Namun, jika kalian menggunakan sistem dual boot atau lebih dari satu sistem operasi, sebaiknya diset Disable sebab beberapa OS belum kompatibel dengan teknologi ini.

Compatibility Support Module (CSM) Support

CSM adalah suatu modul dalam perangkat keras komputer yang bertujuan untuk memastikan kompatibilitas antara sistem operasi modern dan firmware BIOS yang lebih lama. Modul ini memungkinkan pengguna untuk menggunakan sistem operasi modern yang memerlukan UEFI (Unified Extensible Firmware Interface) pada firmware BIOS yang hanya mendukung BIOS tradisional.

Mengapa CSM Penting?

Penting untuk diingat bahwa perangkat keras yang lebih lama atau legacy mungkin tidak mendukung UEFI, yang merupakan antarmuka firmware yang digunakan oleh sistem operasi modern. Dalam hal ini, pengguna harus menghadapi tantangan dalam menginstal sistem operasi modern seperti Windows 10 atau Linux pada perangkat keras lama yang hanya mendukung BIOS tradisional.

Itulah mengapa CSM menjadi penting, karena memungkinkan pengguna untuk menggantikan firmware BIOS tradisional dengan UEFI dan menggunakan sistem operasi modern yang memerlukan UEFI tanpa harus mengganti perangkat keras lama mereka. CSM mengaktifkan mode kompatibilitas yang memungkinkan sistem operasi modern dan firmware BIOS lama untuk berjalan bersama-sama tanpa masalah.

Penggunaan CSM membawa berbagai keuntungan. Pertama, pengguna dapat memperpanjang umur perangkat keras lama mereka dan menghindari penggantian perangkat keras yang mahal. Dengan mengaktifkan mode kompatibilitas, pengguna dapat terus menggunakan perangkat keras yang sudah ada tanpa harus membatasi pilihan sistem operasi yang dapat mereka instal.

Kedua, CSM memungkinkan pengguna untuk menginstal sistem operasi modern seperti Windows 10 atau Linux pada perangkat keras lama mereka, yang sebelumnya tidak mungkin dilakukan karena keterbatasan firmware BIOS tradisional. Hal ini memberikan fleksibilitas lebih besar dalam memilih sistem operasi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna.

Namun, perlu diingat bahwa penggunaan CSM sebaiknya menjadi opsi terakhir, karena UEFI merupakan standar yang lebih modern dan lebih aman dalam mengelola perangkat keras. Pengguna sebaiknya mempertimbangkan untuk mengganti perangkat keras lama mereka dengan yang mendukung UEFI jika memungkinkan, untuk memastikan kompatibilitas dan keamanan yang optimal.

Penutup

Itulah beberapa tips mengoptimalkan menu BIOS dan fungsinya. Dari sekian menu atau fitur di atas dan bagian pertama, mungkin memiliki perbedaan dengan yang akan kalian temui. Setiap motherboard pasti memiliki nama, label, hingga tampilan yang berbeda pada UEFI BIOS-nya.

Bahkan, beberapa menu di atas hanya tersedia pada motherboard tertentu saja. Tips tersebut dapat diaplikasikan pada komputer desktop maupun PC laptop.

Sebetulnya, masih ada beberapa (mungkin masih banyak) fitur dan menu UEFI BIOS yang dapat dieksplorasi. Karena satu dan lain hal sehingga tidak dapat dibahas dalam artikel ini. Jika kalian mengetahui fitur dan fungsi UEFI BIOS yang belum di bahas, boleh tinggalkan komentar di bawah.

Jika kalian menemui masalah saat mengaplikasikan tips di atas, tidak usah khawatir. Kalian dapat melakukan reset BIOS agar pengaturan UEFI BIOS dapat kembali seperti semula. Umumnya, motherboard juga menyediakan fungsi Load UEFI Default Settings untuk mengembalikan pengaturan UEFI BIOS sesuai standar pabrikan. Selamat mencoba dan semoga bermanfaat...

Baca juga artikel terkait :

Apakah kalian punya pengalaman atau pendapat yang berbeda? Tuliskan lewat kotak komentar di bawah. Usahakan sesuai topik artikel ini.
Buka Komentar
Tutup Komentar