Perbedaan VGA Onboard dan VGA Card dari Fungsi, Plus, dan Minusnya
Teknologi Jempolan

Apa itu VGA onboard dan VGA card? Secara teknis, VGA onboard (juga terkenal sebagai GPU terintegrasi) adalah unit pemrosesan grafis yang tertanam langsung dalam prosesor (CPU) atau chipset motherboard, sedangkan VGA card (atau GPU diskrit) adalah komponen tambahan berbentuk kartu ekspansi yang bisa kamu pasang ke slot khusus di motherboard.
Ibaratnya, VGA onboard seperti dapur mungil dalam apartemen studio—cukup untuk masak sehari-hari. Sementara VGA card seperti urutan GPU Nvidia merupakan dapur lengkap dengan oven dan peralatan canggih, cocok untuk jamuan besar.
Membedakan keduanya penting, terutama bagi gamer entry-level, pelajar, pengguna umum, atau konten kreator pemula yang ingin membuat keputusan tepat sesuai kebutuhan dan anggaran. Artikel ini akan mengupas tuntas perbedaan VGA onboard dan VGA card, mulai dari cara kerja, performa, hingga tips memilih yang sesuai konteks pemakaian.
Kenapa Pembahasan Ini Penting Sekarang?
- Karena perkembangan teknologi dan harga komponen membuat pilihan VGA jadi keputusan krusial bagi banyak pengguna. Setelah pandemi, harga VGA card melonjak drastis, bahkan untuk kelas entry-level. Situasi ini memaksa banyak pengguna—terutama pelajar, gamer pemula, hingga konten kreator baru—untuk mempertimbangkan VGA onboard sebagai alternatif.
- Fenomena ini bukan sekadar soal harga, tetapi juga soal efisiensi dan kebutuhan yang makin beragam. Banyak laptop ultra-tipis modern kini mengandalkan GPU terintegrasi seperti Intel Iris Xe dan AMD Radeon Vega. Teknologi ini sudah makin kuat, bahkan mampu menjalankan game ringan seperti Valorant atau DOTA 2 pada resolusi 1080p dengan setting menengah.
- Statistik dari UserBenchmark menunjukkan peningkatan performa hingga 80% pada iGPU generasi terbaru daripada generasi sebelumnya. Sebagai perbandingan, Intel UHD 620 nyaris tak bisa memainkan game modern, sementara Iris Xe G7 dapat menjalankan Genshin Impact di 30-40 FPS stabil. Hal ini menjadi game-changer bagi pengguna yang tidak bisa atau belum ingin membeli VGA card terpisah.
- Situasi ini juga mengubah arah pemilihan perangkat PC dan laptop. Di forum seperti Tom's Hardware dan Reddit r/buildapc, banyak diskusi membandingkan efisiensi VGA onboard dengan kartu grafis diskrit dari NVIDIA atau AMD. Konsumen kini lebih cermat mempertimbangkan "cukup untuk kebutuhan" ketimbang sekadar mengejar performa tinggi.
- Maka, membedah perbedaan antara VGA onboard dan VGA card menjadi penting. Tidak hanya untuk memahami performa, tetapi juga membantu pengguna membuat keputusan cerdas sesuai kebutuhan dan anggaran.
Selanjutnya, kita akan mengulas bagaimana kedua jenis VGA ini bekerja dan saling melengkapi dalam dunia komputasi modern.
Apa Bedanya VGA Onboard dan VGA Card?

Perbedaan utamanya terletak pada lokasi, kinerja, dan fleksibilitas komponen grafis dalam sistem komputer.
VGA onboard (atau iGPU) saat ini menyatu langsung dalam prosesor, sedangkan VGA card adalah unit terpisah yang harus kamu pasang di slot PCIe motherboard. Keduanya punya pendekatan teknis berbeda dalam mengolah grafis.
A. Cara Kerja dan Integrasi
VGA onboard menggunakan sumber daya sistem, seperti RAM utama dan daya CPU. Karena itu, performanya terbatas. Sementara VGA card memiliki VRAM dan prosesor grafis sendiri, sehingga bekerja mandiri dan jauh lebih kuat.
Contohnya, Intel Iris Xe mengalokasikan RAM bersama, sedangkan urutan VGA Nvidia seperti RTX 3050 punya VRAM GDDR6 hingga 8 GB.
B. Struktur Fisik dan Pengaruhnya
Secara fisik, VGA onboard tidak terlihat karena sudah tertanam. Ini membuatnya ideal untuk laptop tipis dan mini PC. Sebaliknya, VGA card memiliki ukuran besar dan kipas pendingin—lebih cocok untuk desktop atau PC gaming.
Kebutuhan daya juga berbeda. VGA card butuh konektor PSU tambahan, sedangkan VGA onboard cukup dari motherboard. Untuk itu, coba cara melihat GPU Laptop.
C. Perbandingan Sederhana
Aspek | VGA Onboard | VGA Card |
---|---|---|
Letak | Di dalam prosesor | Terpisah di slot PCIe |
Konsumsi daya | Rendah | Tinggi |
Performa grafis | Terbatas | Tinggi dan dapat di-upgrade |
Kompatibilitas | Laptop, PC kecil | PC rakitan, workstation |
Pendinginan | Pasif atau sederhana | Aktif, kipas ganda/triple |
Dalam benchmark PassMark, Radeon Vega 8 (onboard) mencetak skor ± 1.600 poin, sedangkan GTX 1650 (card) mencapai 7.000+. JagatReview juga menyebut Iris Xe mampu menjalankan game esports ringan, tetapi belum ideal untuk AAA titles.
Jadi, perbedaan mendasar VGA onboard dan VGA card terletak pada kemampuan grafis dan skalabilitas jangka panjang.
Bagian selanjutnya akan mengulas lebih jauh kelebihan, kekurangan, dan pilihan terbaik sesuai kebutuhan kamu.
VGA Onboard vs VGA Card, Mana yang Lebih Cocok untuk Kamu?

Pilihan terbaik tergantung pada kebutuhan, konteks penggunaan, dan rencana jangka panjang kamu. VGA onboard dan VGA card punya keunggulan masing-masing. Tapi keduanya tidak saling menggantikan, melainkan saling melengkapi sesuai skenario.
A. Perbandingan Teknis Singkat
Aspek | VGA Onboard | VGA Card |
---|---|---|
Biaya | Lebih hemat | Lebih mahal |
Performa | Cukup untuk tugas ringan | Mampu jalankan aplikasi berat |
Upgrade | Tidak bisa ditingkatkan | Bisa di-upgrade kapan saja |
Efisiensi daya | Sangat hemat | Lebih boros dan panas |
Ideal untuk | Pelajar, pekerja kantoran, casual | Gamer, editor, multitasking berat |
B. Rekomendasi Berdasarkan Persona
- Gamer Entry-Level: VGA onboard modern seperti Iris Xe cukup untuk game ringan. Tapi untuk game kompetitif atau AAA, VGA card jadi kebutuhan wajib. Contoh: GTX 1650 masih jadi pilihan hemat dengan performa yang stabil di 1080p.
- Pelajar dan Mahasiswa: Onboard adalah pilihan rasional dan ekonomis. Cukup kuat untuk multitasking, presentasi, dan hiburan ringan. JagatReview membuktikan Ryzen 5 5600G mampu menjalankan DOTA 2 dan Valorant dengan baik.
- Pengguna Umum (Office dan Multimedia): Gunakan VGA onboard untuk efisiensi dan kepraktisan. Tidak perlu overkill untuk sekadar streaming dan Excel.
- Konten Kreator Pemula: VGA card akan membantu proses rendering video dan editing foto secara signifikan. Tip hemat: Mulai dengan GPU entry-level seperti Arc A380 atau RX 6400.
Kalau kebutuhan kamu ringan dan anggaran terbatas, onboard sudah cukup. Tapi kalau performa adalah prioritas utama, VGA card masih jadi solusi terbaik.
Selanjutnya, kita akan masuk ke bagian praktis: tips memilih dan insight khusus tentang tren VGA di tahun 2025. Coba juga cara memilih VGA Card untuk PC.
Tips Memilih dan Insight Tambahan
Memilih antara VGA onboard atau VGA card sebaiknya menyesuaikan dengan kebutuhan, bukan sekadar spesifikasi. Banyak pengguna tergoda membeli VGA card mahal, padahal VGA onboard modern sudah cukup—terutama untuk tugas ringan hingga menengah.
A. Checklist Praktis Sebelum Memilih
Gunakan panduan berikut untuk menentukan opsi rekomendasi VGA Card untuk gaming terbaik:
- Apa jenis pekerjaanmu?
- Office, browsing, Zoom → VGA onboard cukup.
- Gaming kompetitif, editing video, 3D modeling → Butuh VGA card.
- Berapa anggaran kamu?
- < Rp8 juta → Kombinasi APU seperti Ryzen 5 5600G lebih efisien.
- Rp10 juta → VGA card diskrit jadi opsi yang realistis.
- Perlu upgrade ke depan?
- Jika ya, pilih motherboard dengan slot PCIe.
- Jika tidak, laptop dengan iGPU sudah aman.
- Kebutuhan port display dan resolusi?
- VGA onboard umumnya terbatas.
- VGA card mendukung lebih banyak layar dan resolusi tinggi.
B. Studi Mini: Sejauh Mana VGA Onboard Bisa Dipakai 2025
JagatReview menguji Iris Xe dan Vega 7 menjalankan Genshin Impact, CS:GO, dan Valorant dengan stabil di 720p-1080p. Dengan pengaturan grafis menengah, game tetap playable di 30–60 FPS. Ini sudah cukup bagi gamer kasual dan pelajar.
C. Evolusi VGA Onboard Bukan Sekadar Pelengkap
Dulu, onboard hanya untuk tampilan dasar. Sekarang, Intel dan AMD menyematkan arsitektur grafis berbasis media encoding dan AI ringan. Misalnya, Intel Xe-LP mampu decoding video 8K dan mempercepat proses render di DaVinci Resolve.
Pilih VGA yang sesuai kebutuhanmu, bukan hanya dari sisi performa mentah. Dengan strategi yang tepat, kamu bisa mendapatkan sistem yang seimbang, hemat, dan tetap powerful.
Penutup
VGA onboard dan VGA card memiliki fungsi yang sama, tapi cara kerja, performa, dan peruntukannya sangat berbeda. Selengkapnya, cek fungsi VGA Card pada komputer.
Onboard cocok untuk aktivitas ringan dan hemat daya, sedangkan VGA card unggul untuk pekerjaan berat seperti gaming dan editing profesional. Pilihan terbaik tergantung kebutuhan, anggaran, dan tujuan pemakaian jangka panjang.
Di tengah tren efisiensi dan harga komponen yang fluktuatif, memahami perbedaan keduanya termasuk perbandingan VGA AMD dan NVIDIA membantu kamu memilih perangkat yang tepat, tanpa overkill atau underperform.
Masih ragu memilih antara keduanya? Coba tuliskan kebutuhan harian kamu di kolom komentar atau forum diskusi—biar Tekno Jempol bantu kasih saran paling pas!
FAQ Seputar VGA Onboard dan VGA Card
Kenapa beberapa komputer tidak memiliki VGA card?
Karena VGA onboard sudah cukup untuk kebutuhan dasar seperti browsing, mengetik, dan menonton video. Banyak laptop dan PC entry-level memilih opsi ini demi efisiensi biaya dan daya.
Apakah bisa menggunakan VGA onboard dan VGA card secara bersamaan?
Bisa, tergantung BIOS dan sistem operasi. Fitur ini terkenal sebagai hybrid graphics atau multi-adapter support, tapi tidak semua sistem mendukungnya secara optimal.
Apakah membeli VGA card itu wajib untuk semua pengguna?
Tidak. Hanya pengguna dengan kebutuhan grafis berat seperti gaming atau desain profesional yang wajib mempertimbangkannya. Untuk pemakaian ringan, VGA onboard sudah cukup.
Bagaimana cara mengetahui apakah PC saya menggunakan VGA onboard atau card?
Buka Device Manager > Display adapters, lalu lihat nama GPU yang tertera. Jika tertulis "Intel UHD" atau "AMD Vega", itu onboard. Jika ada nama seperti "NVIDIA GTX" atau "Radeon RX", berarti VGA card.
Apakah laptop bisa di-upgrade ke VGA card?
Mayoritas laptop tidak bisa di-upgrade GPU-nya. Namun, beberapa laptop gaming kelas atas mendukung eGPU (external GPU) via port Thunderbolt.