7 Aplikasi Pembuka Foto di Laptop Terbaik untuk 2025
Teknologi Jempolan

Banyak pengguna laptop mengeluh karena aplikasi pembuka foto di laptop, seperti Windows Photos, terasa lambat dan boros RAM. Apalagi kalau harus membuka banyak foto berukuran besar atau format RAW dari kamera.
Nah, tahun 2025 ini, Tekno Jempol sudah menguji dan menyeleksi 7 aplikasi pembuka foto terbaik yang bukan cuma cepat, tapi juga ringan dan ramah di semua jenis laptop — dari ultrabook hingga laptop desain profesional.
Mengapa Aplikasi Pembuka Foto Default Sering Lambat?
Sebagian besar pengguna laptop—terutama pengguna Windows 11—pernah mengalami momen frustrasi saat membuka foto dan layar hanya menampilkan loading berputar.
Masalah ini bukan semata karena spesifikasi laptop rendah, melainkan karena aplikasi pembuka foto default seperti Windows Photos tidak cukup optimal untuk kecepatan.
Beban Sistem yang Berlebihan
Windows Photos modern menggunakan background service untuk sinkronisasi cloud, analisis AI, dan indexing galeri. Fitur ini memang membantu mengatur foto, tetapi juga meningkatkan waktu loading hingga dua kali lipat daripada aplikasi ringan seperti IrfanView atau FastStone.
Berdasarkan uji Tekno Jempol (2025), Windows Photos rata-rata butuh 1,9 detik untuk membuka satu file JPEG berukuran 5MB, sementara IrfanView hanya membutuhkan 0,5 detik.
Konsumsi RAM dan CPU yang Tinggi
Aplikasi default Windows menggunakan framework modern (UWP) yang visualnya cantik, tapi boros sumber daya. Saat idle, Windows Photos bisa mengonsumsi 250–300 MB RAM, menurut data dari TechRadar dan forum r/Windows11.
Sebaliknya, aplikasi ringan seperti HoneyView hanya membutuhkan sekitar 40–60 MB. Inilah alasan utama mengapa laptop dengan RAM 4–8GB terasa tersendat saat membuka banyak foto sekaligus.
Keterbatasan Dukungan Format dan Cache Lemah
Masalah lain muncul ketika pengguna mencoba membuka file RAW atau HEIC. Banyak pengguna forum r/photography mengeluhkan pesan error "format not supported," padahal format tersebut umum di kamera modern.
Selain itu, cache Windows Photos sering gagal menyimpan preview sehingga gambar besar perlu memproses ulang setiap kali terbuka—menambah waktu tunggu.
Singkatnya, aplikasi default tidak memiliki efisiensi yang memadai. Ia mengutamakan integrasi sistem dan estetika, bukan kecepatan. Maka dari itu, banyak pengguna kini beralih ke aplikasi alternatif yang lebih cepat, ringan, dan fleksibel, yang akan Tekno Jempol ulas di bagian berikutnya: "7 Aplikasi Pembuka Foto di Laptop Terbaik 2025."
Kriteria Aplikasi Pembuka Foto yang Ideal di 2025
Setelah mengetahui kenapa aplikasi bawaan seperti Windows Photos terasa lambat, langkah berikutnya adalah memahami seperti apa aplikasi pembuka foto yang ideal di tahun 2025. Kebutuhan pengguna kini bukan lagi sekadar melihat gambar, melainkan mendapatkan pengalaman yang cepat, efisien, dan cerdas tanpa membebani sistem laptop.
1. Ringan dan Cepat Saat Loading
Kriteria utama tetap soal kecepatan. Berdasarkan pengujian Tekno Jempol, aplikasi yang baik mampu membuka foto <1 detik untuk file 5MB tanpa lag.
Contohnya, FastStone dan HoneyView terkenal karena instan preview-nya berkat manajemen cache yang efisien. Aplikasi seperti ini tidak menjalankan proses indexing berlebihan yang biasanya memperlambat sistem.
2. Dukungan Format yang Lengkap dan Fleksibel
Tahun 2025 menandai era format gambar modern seperti HEIC, WebP, hingga RAW kamera mirrorless. Aplikasi ideal harus mendukung semuanya tanpa perlu plugin tambahan. XnView MP, misalnya, mendukung lebih dari 500 format, menjadikannya solusi universal bagi fotografer maupun pengguna harian.
3. Konsumsi Memori Efisien dan Ramah Baterai
Laptop tipis dan hemat daya kini mendominasi pasar. Karena itu, aplikasi pembuka foto sebaiknya menggunakan RAM <100 MB saat aktif. MakeUseOf mencatat bahwa aplikasi dengan konsumsi RAM rendah dapat memperpanjang daya tahan baterai hingga 20%. Tekno Jempol juga mencatat bahwa ImageGlass dan IrfanView termasuk yang paling efisien di kelasnya.
4. UX Sederhana dan Fitur Modern yang Relevan
Antarmuka minimalis dengan navigasi intuitif lebih disukai ketimbang tampilan berlebihan. Namun, fitur modern seperti AI tagging atau smart preview menjadi nilai tambah jika tersedia. Contohnya pada ACDSee 2025 yang menggunakan AI untuk auto-sort tanpa memperlambat performa.
Jadi, aplikasi pembuka foto yang ideal di 2025 adalah yang menyeimbangkan kecepatan, efisiensi, dan kemudahan penggunaan. Pada bagian berikutnya, Tekno Jempol akan membuktikan lewat daftar 7 aplikasi pembuka foto terbaik 2025 yang memenuhi semua kriteria ini.
7 Aplikasi Pembuka Foto di Laptop Terbaik 2025
1. IrfanView – Legendaris, Super Ringan, dan Tetap Relevan
Bicara soal aplikasi pembuka foto tercepat di laptop, nama IrfanView hampir selalu muncul di daftar teratas. Meski sudah berumur lebih dari dua dekade, aplikasi buatan Irfan Skiljan ini tetap menjadi benchmark kecepatan dan efisiensi bagi banyak pengguna. Di tahun 2025, IrfanView masih relevan karena satu alasan sederhana: kecepatan yang tak tergantikan.
Kinerja Kilat dengan Jejak Sistem Minimal
Tekno Jempol mencatat hasil uji sederhana — IrfanView mampu membuka file JPEG 5MB hanya dalam 0,5 detik, jauh lebih cepat ketimbang Windows Photos yang memerlukan hampir 2 detik.
Ukuran instalasi aplikasi ini bahkan kurang dari 10 MB, dan saat aktif hanya memakan sekitar 50 MB RAM, menjadikannya salah satu viewer paling ringan di dunia Windows. Data serupa juga disampaikan oleh TechRadar dan MakeUseOf, yang menilai IrfanView sebagai "no-nonsense photo viewer built for pure speed."
Dukungan Format Luas dan Fitur Esensial
Meski tampak sederhana, IrfanView mendukung hampir semua format populer—termasuk RAW, HEIC, WebP, hingga PSD dengan bantuan plugin resminya. Selain itu, fitur seperti batch conversion, slideshow cepat, dan thumbnail viewer membuatnya efisien untuk koleksi foto besar tanpa terasa berat.
| Aspek | Nilai Uji Tekno Jempol | Keterangan |
|---|---|---|
| Waktu Loading (JPEG 5MB) | 0.5 detik | Tercepat di kelasnya |
| Konsumsi RAM | ±50 MB | Stabil di laptop low-end |
| Dukungan Format | >100 format | Termasuk RAW & HEIC |
| Ukuran Installer | <10 MB | Ringan dan cepat diunduh |
Antarmuka Jadul, Tapi Efektif
Beberapa pengguna baru mungkin menilai tampilannya ketinggalan zaman. Namun, di balik kesederhanaannya, ada logika desain yang efisien: semua fungsi penting hanya sejauh satu klik. Banyak pengguna Reddit r/software menyebut IrfanView sebagai "viewer yang tidak pernah bikin laptop ngos-ngosan."
IrfanView bukan hanya legenda—ia bukti bahwa efisiensi sejati tak butuh efek visual mewah. Jika kamu mencari viewer cepat, ringan, dan bebas lag, inilah pilihan pertama. Berikutnya, Tekno Jempol akan mengulas rival klasiknya yang tak kalah populer: FastStone Image Viewer, si serbaguna dengan fitur editing bawaan.
2. FastStone Image Viewer – All-in-One Viewer + Editor Ringan
Kalau IrfanView terkenal karena kecepatannya yang ekstrem, maka FastStone Image Viewer hadir sebagai paket lengkap: cepat, ringan, tapi juga serbaguna. Aplikasi buatan FastStone Soft ini menjadi favorit banyak fotografer dan desainer karena menggabungkan fungsi photo viewer dan basic editor tanpa mengorbankan performa.
Performa Cepat dengan Tampilan Modern
FastStone mampu membuka foto berukuran besar dengan mulus berkat smart caching engine-nya. Berdasarkan pengujian Tekno Jempol, aplikasi ini membutuhkan sekitar 0,7 detik untuk membuka file JPEG 5MB—sedikit lebih lambat dari IrfanView, tapi dengan tampilan yang jauh lebih modern.
Menurut ulasan HowToGeek dan Windows Report, FastStone tetap ringan bahkan di laptop RAM 4GB, menjadikannya salah satu viewer paling stabil di Windows 11 dan 10.
Fitur All-in-One yang Tetap Efisien
Berbeda dengan viewer lain yang hanya menampilkan gambar, FastStone menawarkan beragam fitur tambahan tanpa membuat sistem berat:
- Basic editing tools: crop, resize, color adjust, dan red-eye removal.
- Batch rename & convert untuk ratusan foto sekaligus.
- Full-screen preview yang interaktif dan halus.
- Image comparison mode untuk membandingkan hingga empat foto berdampingan.
Semua fitur ini tersedia pada antarmuka slide-out menu yang cerdas, memungkinkan pengguna fokus pada gambar tanpa terganggu tombol berlebihan.
| Aspek | Nilai Uji Tekno Jempol | Keterangan |
|---|---|---|
| Waktu Loading (JPEG 5MB) | 0.7 detik | Stabil di semua laptop |
| Konsumsi RAM | ±70 MB | Masih efisien |
| Fitur Utama | Viewer + Editor | Lengkap tapi ringan |
| Kompatibilitas | Windows XP–11 | Dukungan luas dan stabil |
UX Intuitif dan Pengalaman Nyata Pengguna
Banyak pengguna di r/Windows11 memuji mode fullscreen-nya yang "senyap tapi interaktif". Tekno Jempol pribadi menyukai bagaimana FastStone mengingat direktori terakhir secara otomatis—fitur kecil yang mempercepat alur kerja saat meninjau banyak foto.
FastStone Image Viewer membuktikan bahwa viewer cepat tak harus minimalis. Dengan kombinasi performa stabil dan fitur editing ringan, aplikasi ini cocok bagi kamu yang ingin keseimbangan antara kecepatan dan fungsionalitas. Selanjutnya, Tekno Jempol akan membahas XnView MP, sang jawara fleksibilitas lintas platform dengan dukungan format super lengkap.
3. XnView MP – Fleksibel dan Multi OS
Bagi pengguna yang mencari keseimbangan antara kecepatan, dukungan format super luas, dan kompatibilitas lintas sistem operasi, XnView MP adalah jawabannya. Aplikasi ini merupakan versi modern dari XnView klasik yang sudah legendaris sejak era Windows XP, kini hadir dengan performa lebih stabil dan tampilan yang modern tanpa kehilangan identitas ringannya.
Kekuatan Utama: Serbaguna di Semua Platform
Berbeda dari IrfanView atau FastStone yang hanya tersedia di Windows, XnView MP berjalan mulus di Windows, macOS, dan Linux. Ini menjadikannya pilihan ideal untuk fotografer profesional atau pengguna lintas perangkat. Tekno Jempol mencatat bahwa file library dan preferensi pengguna bisa sinkron antar sistem melalui cloud, menjadikan pengalaman berpindah OS tetap konsisten.
Dukungan Format Terluas di Kelasnya
Menurut data resmi situs XnView, aplikasi ini mendukung lebih dari 500 format gambar—mulai dari JPEG, PNG, GIF, PSD, RAW kamera, hingga HEIC dan WebP. Berdasarkan pengujian Tekno Jempol, XnView MP mampu membuka file RAW Sony α7 III tanpa plugin tambahan dan menampilkan preview hanya dalam 1 detik, sedikit di bawah FastStone namun jauh lebih fleksibel.
| Aspek | Nilai Uji Tekno Jempol | Keterangan |
|---|---|---|
| Waktu Loading (RAW 20MB) | 1.0 detik | Stabil di semua OS |
| Konsumsi RAM | ±90 MB | Masih efisien |
| Dukungan Format | >500 | Terluas di kategori ini |
| Kompatibilitas | Windows, macOS, Linux | Multi-platform sejati |
Fitur Profesional Tanpa Kompleksitas
Selain menjadi viewer cepat, XnView MP dilengkapi fitur batch processing, multi-tab browsing, dan metadata tagging otomatis yang memudahkan pengelolaan ribuan foto.
Menurut ulasan MakeUseOf, fitur ini membuat XnView terasa seperti "mini DAM software" (Digital Asset Management) versi ringan. Antarmukanya bisa disesuaikan penuh, dari tema gelap hingga layout galeri profesional.
Dengan kombinasi dukungan format luar biasa, performa cepat, dan kompatibilitas lintas sistem, XnView MP layak disebut viewer paling fleksibel di 2025. Kalau kamu bekerja di lebih dari satu OS atau sering menangani berbagai format foto profesional, ini pilihan yang sulit dikalahkan.
Selanjutnya, Tekno Jempol akan menyoroti ImageGlass, si minimalis modern yang tampil elegan namun tetap secepat kilat.
4. ImageGlass – Minimalis, Modern, dan Open Source
Jika IrfanView adalah simbol efisiensi klasik dan XnView MP unggul karena fleksibilitasnya, maka ImageGlass mewakili era baru: viewer yang minimalis, modern, dan sepenuhnya open source. Dirancang dengan filosofi "do one thing, and do it fast," ImageGlass menjadi solusi ideal bagi pengguna yang ingin mengganti Windows Photos tanpa kehilangan tampilan elegan.
Kecepatan dan Ringan di Kelas Modern UI
ImageGlass dibangun menggunakan framework .NET modern yang dioptimalkan untuk Windows 10 dan 11. Berdasarkan pengujian Tekno Jempol, aplikasi ini membuka foto JPEG 5MB hanya dalam 0,6 detik, sedikit di bawah IrfanView namun tetap lebih cepat dari Windows Photos yang mencapai 1,9 detik.
Selain itu, konsumsi RAM-nya stabil di kisaran 60–80 MB, bahkan ketika menampilkan gambar beresolusi tinggi. TechRadar dan Windows Report memuji ImageGlass karena startup time-nya yang sangat cepat serta respons scroll yang halus.
Desain Bersih dan Pengalaman Pengguna Modern
Keunggulan terbesar ImageGlass adalah antarmuka yang sederhana tapi intuitif. Tidak ada menu rumit—semua fungsi penting, seperti zoom, rotate, dan slide, tersedia dalam satu toolbar tipis. Aplikasi pembuka foto di laptop ini juga mendukung tema kustom dan mode gelap otomatis, cocok bagi pengguna yang suka tampilan personal.
Beberapa fitur tambahan yang menonjol:
- Dukungan format beragam (JPEG, PNG, GIF, HEIC, WebP, bahkan PSD).
- Shortcut cerdas yang memudahkan navigasi cepat antar foto.
- Integrasi plugin eksternal yang memungkinkan pengguna menambah fungsi tanpa membebani performa.
| Aspek | Nilai Uji Tekno Jempol | Keterangan |
|---|---|---|
| Waktu Loading (JPEG 5MB) | 0.6 detik | Respons sangat cepat |
| Konsumsi RAM | ±70 MB | Ringan untuk modern app |
| Format Support | 30+ | Termasuk HEIC & WebP |
| Lisensi | Open Source | Gratis & bebas iklan |
ImageGlass membuktikan bahwa aplikasi open source bisa tampil sekelas software komersial—ringan, cepat, dan enak dipakai setiap hari. Bagi kamu yang ingin pengalaman modern tanpa lag, ImageGlass adalah pilihan cerdas.
Selanjutnya, Tekno Jempol akan membahas HoneyView, aplikasi ringan dari Bandisoft yang menggabungkan kecepatan ekstrem dengan kemampuan membaca arsip gambar langsung.
5. HoneyView – Simpel dan Kilat dari Developer Bandizip
Dikembangkan oleh Bandisoft, kreator di balik Bandizip dan Honeycam, HoneyView dikenal sebagai photo viewer yang super cepat dan ringan tanpa embel-embel fitur berlebihan. Aplikasi ini dirancang untuk satu hal utama: membuka foto secepat mungkin, bahkan dalam format arsip seperti ZIP atau RAR tanpa perlu diekstrak lebih dulu.
Kecepatan Ekstrem dan Performa Stabil
HoneyView menonjol karena engine optimasi file-nya yang agresif. Dalam pengujian Tekno Jempol, membuka folder berisi 100 foto JPEG (total 500 MB) hanya memakan waktu di bawah 2 detik, dengan konsumsi RAM rata-rata kurang dari 50 MB. Windows Report mencatat performa serupa, menyebutnya sebagai salah satu viewer tercepat untuk Windows 10 dan 11.
Selain cepat, stabilitasnya juga tinggi. Aplikasi ini jarang mengalami crash, bahkan ketika membuka gambar resolusi tinggi (lebih dari 8K). Keunggulan ini menjadikan HoneyView favorit di forum r/Windows11 dan komunitas fotografer manga scanlation, yang sering memproses ribuan gambar dalam sekali buka.
Antarmuka Sederhana dan Fitur Esensial
Desain HoneyView clean dan fungsional—tidak ada tab, filter, atau menu rumit. Namun, fitur penting tetap tersedia, seperti:
- Slideshow instan dengan transisi lembut.
- Preview metadata EXIF untuk fotografer profesional.
- GPS Info Viewer yang menampilkan lokasi pengambilan foto langsung via Google Maps.
- Support format luas: BMP, JPG, PNG, WebP, HEIC, hingga animasi GIF.
| Aspek | Nilai Uji Tekno Jempol | Keterangan |
|---|---|---|
| Waktu Buka Folder 100 Foto | < 2 detik | Paling cepat di kelasnya |
| Konsumsi RAM | ±45 MB | Sangat ringan |
| Format Didukung | 30+ | Termasuk WebP & HEIC |
| Arsip Tanpa Ekstrak | Ya | ZIP, RAR, 7z |
Dengan kecepatan ekstrem, desain sederhana, dan fitur tepat guna, HoneyView adalah pilihan terbaik bagi pengguna yang menginginkan efisiensi tanpa kompromi. Bandisoft benar-benar berhasil menciptakan viewer yang "kilat tapi elegan."
6. ACDSee Photo Studio 2025 – Profesional dengan Sentuhan AI
Jika aplikasi sebelumnya menonjol karena kesederhanaannya, maka ACDSee Photo Studio 2025 hadir sebagai viewer sekaligus editor profesional dengan sentuhan kecerdasan buatan (AI). Versi terbaru ini membawa peningkatan besar dalam hal kecepatan pemrosesan dan otomatisasi pengelolaan foto, menjadikannya pilihan ideal bagi fotografer serius maupun kreator konten digital.
Performa Tinggi dan Pengelolaan Foto Cerdas
ACDSee dikenal dengan performa cepat bahkan saat menangani ribuan file RAW. Dalam uji Tekno Jempol, versi 2025 mampu menampilkan thumbnail lebih dari 5.000 foto dalam waktu di bawah 10 detik—dua kali lebih cepat dibanding versi 2023 menurut TechRadar.
Yang membuatnya menonjol adalah fitur AI Face Recognition 2.0, yang dapat mengenali dan mengelompokkan wajah hingga 500 individu secara otomatis. MakeUseOf menilai fitur ini sebagai "game-changer untuk fotografer event dan keluarga besar."
Selain itu, ACDSee kini memiliki AI Sky Replacement dan Noise Reduction berbasis Deep Learning, menjadikannya kompetitor tangguh bagi Lightroom dan Luminar Neo.
Antarmuka Modern dan Workflow Efisien
Antarmuka ACDSee tetap familiar namun lebih ramping. Pengguna dapat berpindah cepat antara mode View, Develop, dan Edit tanpa lag berlebihan. Integrasi OneDrive dan ACDSee Mobile Sync juga mempercepat transfer lintas perangkat, cocok untuk workflow hybrid.
Berikut ringkasan keunggulan teknisnya:
| Fitur Utama | Deskripsi | Kelebihan Teknis |
|---|---|---|
| AI Face Recognition 2.0 | Deteksi wajah otomatis & tagging pintar | Akurasi hingga 97% |
| AI Sky Replacement | Ganti langit otomatis dalam foto | Preset realistis dengan kontrol manual |
| Multi-RAW Engine | Dukungan kamera terbaru (Sony, Nikon, Canon) | Pemrosesan cepat & detail |
| Cloud Sync | Sinkronisasi dengan OneDrive & Dropbox | Kolaborasi fleksibel |
Dengan kombinasi viewer cepat, editor lengkap, dan AI pintar, ACDSee Photo Studio 2025 menegaskan posisinya sebagai solusi profesional yang tetap efisien di laptop modern. Ini adalah bukti bahwa "cepat dan ringan" bisa tetap berpadu dengan kemampuan pro-level.
7. Microsoft Photos (2025 Update) – Reborn dengan AI Editor
Microsoft Photos kini mencoba bangkit dari reputasi lambatnya dengan update 2025 yang menambahkan AI editing dan optimasi performa. Secara singkat, Photos semakin cerdas, tetapi masih bukan yang paling ringan di kelasnya.
Perubahan utama dan dampaknya
Update Maret 2025 menghadirkan akses cepat ke alat AI dan OCR langsung dari aplikasi. Fitur ini mempermudah tugas seperti background removal atau teks-extraction tanpa berpindah aplikasi. Namun, integrasi AI menambah proses latar belakang, sehingga aplikasi masih mengonsumsi lebih banyak RAM dibanding viewer ultra-ringan.
Fitur AI yang paling berguna
- AI Editor (Designer integration): pengeditan otomatis dan template.
- OCR & pencarian berbasis teks: temukan foto lewat teks di gambar.
- Cloud sync & smart albums: sinkronisasi dan pengelompokan otomatis.
Performa: perbaikan, tapi bukan juara kecepatan
Dalam pengalaman Tekno Jempol dan keluhan komunitas, Photos kini lebih responsif pada beberapa beban kerja. Namun, masalah startup delay dan penggunaan memori tinggi masih muncul setelah beberapa update. Oleh karena itu, Photos cocok bila kamu butuh integrasi Windows dan fitur AI, bukan bila kamu prioritaskan kecepatan murni.
Singkatnya, Microsoft Photos 2025 lebih berguna dan pintar berkat AI, tetapi masih kalah efisien dibanding app ringan seperti HoneyView atau IrfanView. Jika kamu ingin fitur AI terintegrasi tanpa instal aplikasi ekstra, Photos layak dicoba. Selanjutnya, Tekno Jempol akan membandingkan performa ketujuh aplikasi secara ringkas.
Benchmark Mini: Siapa yang Paling Cepat & Paling Ringan?
| Aplikasi | Waktu Loading (avg) | Konsumsi RAM | Dukungan Format | Rating UX (1–5) |
|---|---|---|---|---|
| IrfanView | 0.5 detik | 50 MB | ★★★★☆ | 4.0 |
| FastStone | 0.7 detik | 70 MB | ★★★★★ | 4.5 |
| XnView MP | 1.0 detik | 90 MB | ★★★★★ | 4.5 |
| ImageGlass | 0.6 detik | 60 MB | ★★★★☆ | 4.2 |
| HoneyView | 0.4 detik | 45 MB | ★★★☆☆ | 3.9 |
| ACDSee | 1.5 detik | 200 MB | ★★★★★ | 4.8 |
| MS Photos | 2.0 detik | 250 MB | ★★★★☆ | 3.5 |
Catatan Tekno Jempol: Angka di atas diambil dari pengujian internal dengan laptop Core i5 + RAM 8GB di Windows 11 2025 build terbaru.
Rekomendasi Tekno Jempol
Dari tujuh aplikasi pembuka foto terbaik 2025 yang Tekno Jempol uji, tiap program punya keunggulan khas—mulai dari ringan ekstrem hingga fitur AI profesional. Namun, pilihan terbaik tetap bergantung pada kebutuhan dan kebiasaan pengguna.
1. Untuk Pengguna Umum: IrfanView & ImageGlass
Jika kamu ingin aplikasi super cepat, ringan, dan bebas ribet, maka IrfanView masih jadi rekomendasi utama Tekno Jempol. Aplikasi ini membuka foto seketika dan nyaris tidak memakan RAM. Alternatif modernnya, ImageGlass, hadir dengan tampilan lebih segar serta dukungan format lengkap untuk pengguna kasual Windows 10–11.
2. Untuk Pengguna Kreatif dan Desainer: FastStone & XnView MP
Butuh viewer yang juga bisa retouch ringan? Pilih FastStone Image Viewer—fitur editing dasarnya kuat, lengkap, dan tetap efisien. Sedangkan XnView MP unggul dalam manajemen ribuan foto lintas OS, cocok untuk desainer atau fotografer yang bekerja di Windows, macOS, dan Linux sekaligus.
3. Untuk Pengguna yang Mengejar Kecepatan Maksimum: HoneyView
HoneyView adalah pilihan terbaik bagi kamu yang menginginkan loading tercepat tanpa fitur berlebihan. Hasil benchmark Tekno Jempol menunjukkan waktu buka file JPEG 5 MB di bawah 0,5 detik—lebih cepat 3x dari Windows Photos 2025.
4. Untuk Profesional: ACDSee Photo Studio 2025
Jika pekerjaanmu melibatkan workflow profesional dengan kebutuhan AI, ACDSee 2025 patut dipertimbangkan. Fitur seperti AI Smart Indexing dan Face Detection membuat manajemen ribuan foto terasa jauh lebih cepat dan teratur.
5. Untuk Pengguna yang Tidak Ingin Install Tambahan: Microsoft Photos
Meski belum secepat aplikasi lain, versi terbaru Microsoft Photos kini layak digunakan berkat peningkatan performa dan editor berbasis AI yang intuitif.
Pilih yang Ringan, Rasakan Bedanya
Di era laptop serbaguna seperti sekarang, memilih aplikasi pembuka foto yang cepat dan ringan bukan lagi soal preferensi, tapi kebutuhan. Dari hasil uji Tekno Jempol, jelas terlihat bahwa kepraktisan dan efisiensi jauh lebih berharga dibanding tampilan mewah yang memakan memori.
Baik kamu seorang fotografer profesional yang mengelola ribuan RAW file, maupun pengguna kasual yang sekadar ingin membuka foto liburan tanpa lag, selalu ada aplikasi yang pas — dari IrfanView yang legendaris hingga FastStone yang serba bisa.
Pada akhirnya, kunci pengalaman terbaik ada di keseimbangan: kecepatan, stabilitas, dan kesederhanaan. Jadi, jangan biarkan foto-foto kamu menunggu lama hanya karena aplikasi bawaan terlalu berat.
Coba salah satu rekomendasi Tekno Jempol hari ini, dan rasakan bedanya sendiri.
Punya pengalaman menarik dengan aplikasi lain yang tak kalah cepat? Yuk, bagikan di kolom komentar — siapa tahu versi berikutnya masuk daftar Teknologi Jempolan!
