Memahami POST Dan Kode Beep Error Pada UEFI BIOS
Salah satu tugas penting UEFI BIOS yaitu melakukan proses POST. Proses POST atau Power On Self Test adalah cara kerja komputer untuk memulai operasi dengan mendeteksi, memeriksa, serta mengkonfigurasi semua komponen hardware yang terpasang sebelum bisa digunakan sepenuhnya.
Secara sederhana, proses POST diantaranya yaitu mengatur CPU, penanggalan waktu, memory (RAM), controller/chipset, display adapter/kartu grafis, storage (penyimpanan), serta perangkat masukan standar (keyboard/mouse). Jika POST berjalan lancar, komputer akan melakukan booting ke sistem operasi.
Daftar isi
Proses boot pada UEFI BIOS
BIOS UEFI menggunakan mekanisme boot manager untuk proses booting ke sistem operasi. Setelah proses POST selesai, boot manager akan memeriksa konfigurasi boot dan kemudian memuatnya pada memori. Processor akan mengeksekusi daftar bootloader atau kernel sistem operasi yang terpasang.
Konfigurasi boot ini tersimpan dalam memori CMOS atau NVRAM yang berupa lokasi kernel dan loader sistem operasi. Jika komputer hanya menggunakan skema MBR (Master Boot Record), UEFI akan menggunakan fitur CSM (Compatibility Support Module) untuk menggunakan mekanisme boot sector seperti pada BIOS tradisional.
UEFI dapat mengimplentasikan boot pada perangkat removable seperti USB flash drive. Tak hanya itu, UEFI juga mendukung boot melalui jaringan berkat fitur Preboot eXecution Environment (PXE). Boot melalui PXE ini menggunakan protokol IPv4/IPv6, UDP (User Datagram Protocol), DHCP (Dynamic Host Control Protocol), dan TFTP (Trivial File Transfer Protocol).
Dulu, BIOS hanya berperan saat sistem melakukan POST. Setelah proses booting selesai, BIOS tidak terlalu diperlukan karena tugasnya sudah diambil alih oleh sistem operasi. Kini dengan adanya fitur shell environment, UEFI dapat dibekali beberapa fungsi khusus tanpa melibatkan peran sistem operasi.
Cara masuk ke dalam menu pengaturan UEFI BIOS pada PC desktop/laptop
Selama proses POST, pengguna komputer/laptop bisa masuk ke menu UEFI BIOS. Hanya saja, proses POST berlangsung cukup cepat sehingga pengguna tidak sempat masuk. Keburu booting ke sistem operasi.
Dalam sistem komputer saat ini, masuk ke menu UEFI BIOS Utility tidak sulit. Saat komputer menyala, pengguna cukup menekan tombol tertentu pada keyboard. Tombol tersebut biasanya ditentukan oleh vendor komputer atau produsen motherboard yang digunakan.
Pada layar booting, biasanya sudah tertera tombol untuk masuk ke UEFI BIOS. Jika tidak ada, pengguna dapat mencarinya lewat buku manual penggunaan komputer atau motherboard yang disertakan dalam paket penjualnya. Umumnya, untuk masuk ke dalam menu UEFI BIOS biasanya menggunakan tombol “Delete”, ”Esc”, ”F2”, atau “F12”.
Cara masuk ke UEFI Boot Menu
UEFI memiliki sebuah fungsi yang dinamakan Boot Menu. Fungsi ini berguna untuk mengatur urutan boot dan memilih perangkat booting prioritas. Fungsi Boot Menu harus diaktifkan secara manual lewat menu UEFI Utility atau kadang sudah aktif secara otomatis.
Adanya fungsi Boot Menu juga akan memudahkan kalian untuk booting ke berbagai perangkat penyimpanan. Misalnya hard disk, SSD, atau flash drive. Tidak perlu lagi harus mengganti perangkat prioritas boot dalam UEFI BIOS.
Mengganti perangkat booting lewat Boot Menu tidak terlalu sulit. Saat komputer/laptop menyala, pengguna cukup menekan tombol tertentu pada keyboard. Ketika Boot Menu muncul, kalian tinggal memilih perangkat boot yang diinginkan.
Tombol untuk masuk ke Boot Menu biasanya ditentukan oleh vendor komputer laptop atau produsen motherboard yang digunakan. Pada layar booting, biasanya sudah tertera tombol untuk masuk ke UEFI Boot Menu.
Jika tidak ada, pengguna dapat mencarinya lewat buku manual penggunaan komputer atau motherboard yang disertakan dalam paket penjualnya. Sama seperti UEFI BIOS, untuk masuk ke dalam menu Boot Menu biasanya menggunakan tombol “Delete”, ”Esc”, ”F2”, atau “F12”.
Kode beep error pada UEFI BIOS
Jika dalam proses POST ditemukan kesalahan pada salah satu komponen komputer atau laptop, maka UEFI BIOS akan mengeluarkan beep code atau kode beep atau bisa juga dengan menampilkan pesan error lewat layar monitor.
Kode beep merupakan suara yang menggunakan pola-pola bunyi tertentu sesuai kesalahan/error yang terdeteksi oleh sistem BIOS. Kode beep ini berasal dari speaker buzzer yang terpasang pada motherboard. Umumnya, kode beep hanya akan berbunyi jika kesalahan tidak dapat ditampilkan lewat layar monitor.
Pola kode beep biasanya ditentukan oleh produsen BIOS atau Motherboard. Tiap produsen BIOS atau motherboard memiliki varian kode beep masing-masing. Kalian dapat membaca buku manual yang tersedia untuk dapat memahami pola dan arti kode beep tersebut.

Arti bunyi kode beep pada Award BIOS
Bunyi Kode Beep | Arti Kode Beep |
Beep 1x panjang terus menerus | Memory RAM tidak terpasang dengan benar |
Beep 1x panjang, 1x pendek | Terjadi kesalahan pada RAM atau motherboard. |
Beep 1x panjang, 2x pendek | VGA card tidak terpasang dengan benar |
Beep 1x panjang, 3x pendek | Keyboard tidak terpasang dengan benar. |
Beep 1x panjang, 9x pendek | BIOS rusak. |
Beep pendek tak terputus | Terjadi masalah dengan tegangan dari PSU. Segera ganti dengan PSU baru agar tidak berakibat kerusakan pada komponen hardware komputer. |
Beep 2x pendek | Non-fatal error. Periksa posisi RAM dan kondisi komponen lain. |
Arti suara beep code pada Phoenix BIOS
Bunyi kode beep pada Phoenix BIOS berupa serangkaian suara yang dipisahkan oleh jeda. Contohnya: beep – beep – beep beep beep beep (berarti 1-1-4).
Bunyi Kode Beep | Arti Kode Beep |
Beep 1-1-4 | Ada kesalahan pada BIOS. |
Beep 1-2-1 | Kesalahan pada motherboard. |
Beep 1-3-1 | RAM tidak terpasang dengan benar. |
Beep 3-1-1 | Motherboard rusak |
Beep 3-3-4 | VGA card tidak terpasang dengan benar. |
Beep 1-1-4-1 | Kesalahan cache memory |
Beep 1-2-2-3 | Kesalahan Checksum ROM BIOS |
Beep 1-3-1-1 | Kesalahan pengujian DRAM |
Beep 1-3-1-3 | Kesalahan pengujian keyboard kontroler. |
Beep 1-3-4-1 | Kegagalan pada baris alamat xxxx pada RAM |
Beep 1-3-4-3 | Kegagalan pada xxxx bit data byte rendah dari bus memori RAM |
Beep 1-4-1-1 | Kegagalan pada xxxx bit data byte tinggi dari bus memori RAM |
Melalui kode beep, pengguna bisa mengetahui jenis error yang terjadi dan hal yang harus dilakukan agar sistem dapat kembali normal.
Selain kode beep, sistem BIOS biasanya juga dapat menampilkan pesan error sesaat setelah proses POST selesai. Dengan pesan error ini, pengguna bisa langsung mengetahui secara langsung kendala yang dialami oleh komputer/laptop tersebut. Beberapa pesan error yang biasanya terjadi diantaranya
- No Keyboard detected
- No HDD detected
- CPU Temperature too high
- No Booting device detected
- Error Checksum
Berikut ini yang harus dilakukan jika ada pesan error pada proses POST dan booting
Pesan error | Tindakan yang harus dilakukan |
---|---|
No CPU installed/CPU test failed | Pastikan CPU terpasang pada soket dengan benar. CPU tersebut juga harus telah didukung dan dikenali oleh motherboard. |
Memory test failed | Pastikan memori RAM telah terpasang dengan benar. Memori tersebut juga harus telah didukung dan dikenali oleh motherboard. Periksa juga slot memori. Bila perlu, bersihkan konektor memori dengan penghapus karet. |
CPU temperature too high/CPU fan failed/CPU fan error | Periksa pendingin CPU yang terpasang. Pastikan pendingin tersebut telah berfungsi dengan baik. Jangan lupa untuk memasang thermal paste pada heatsink fan (HSF) CPU. Jika ada, coba matikan fitur CPU Fan pada UEFI/BIOS agar pesan error tersebut tidak muncul |
CPU voltage out of range | Periksa kabel power supply yang terpasang pada motherboard dan pastikan telah berfungsi normal. |
No keyboard detected | Periksa kabel koneksi keyboard dengan motherboard. Pastikan kabel keyboard terpasang dengan benar |
No storage (HDD) detected | Pastikan kabel data atau koneksi antara motherboard dengan media penyimpanan (hard disk/SSD) telah terhubung dengan baik. |
Date/Time error/Error Checksum | Terjadi kesalahan penanggalan komputer. Atur ulang penanggalan lewat menu UEFI/BIOS. Ini menandakan baterai BIOS akan habis. Segera ganti dengan baterai yang baru |
HDD S.M.A.R.T error | Hard disk mengalami beberapa kesalahan. Untuk lebih jelasnya, coba gunakan tool aplikasi S.M.A.R.T Monitor |
Operating System not found atau No Booting device detected | Sistem operasi belum terinstal. Segera lakukan instalasi sistem operasi. |
Pesan error yang ditampilkan mungkin akan sedikit berbeda pada beberapa komputer, tergantung motherboard/laptop/BIOS yang digunakan. Namun, maksud dari pesar error di atas secara umum tidak jauh berbeda.

Pada beberapa motherboard kelas premium/high-end, biasanya terpasang Digital LED Message. Sama seperti kode beep, digital LED message juga menampilkan simbol atau kode khusus begitu proses POST mengalami kesalahan. Untuk mengetahui maksud simbol atau kode yang ditampilkan, harus membaca buku manual yang tersedia pada paket penjualan motherboard tersebut.